Jumat, 3 Oktober 2025

Ledakan di Beirut

Pasca-ledakan Beirut, 65 Mahasiswa Indonesia di Lebanon dalam Kondisi Aman

"Mahasiswa masih tetap di asrama atau appartement yang tersebar di beberapa tempat," kata Hamzah.

AFP/STR
Seorang pria terduduk menunggu pertolongan di dekat lokasi ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 65 mahasiswa Indonesia di Lebanon dalam kondisi aman pasca ledakan besar yang mengguncang di pelabuhan Beirut pada Selasa lalu.

Hal itu diungkap mahasiswa Indonesia di Beirut, Hamzah Assuudy Lubis saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (6/8/2020).

"Jumlah mahasiswa saat ini ada 65 orang dan kondisinya aman yang masih menetap dan mengambil kelas musim panas," ujarnya.

Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanon ini menuturkan, pelajar Indonesia tersebar di sejumlah lokasi seperti Sekretariat PPI Lebanon, Kampus Daawa, Beirut, Kampus Global, Douha, Kampus Tripoli, Tripoli, Kampus Jinan, Tripoli, Kampus Darul Fatwa, Akkar, dan Kampus Darul Fatwa, Bekka.

"Mahasiswa masih tetap di asrama atau appartement yang tersebar di beberapa tempat," kata Hamzah.

Baca: Penuturan Mahasiswa Indonesia yang Berada 4 Km dari Lokasi Ledakan di Beirut

Ia mengatakan, koordinasi dengan KBRI di Lebanon terjalin baik.

Sejauh ini, perwakilan Indonesia tersebut telah memberikan bantuan kepada mahasiswa berupa kebutuhan makan sehari-hari, di masa state of emergency yang ditetapkan Pemerintah Lebanon.

"Alhamdulillah lancar, kemarin kita baru saja mendapat paket bantuan berupa lberas, minyak, telur yang bisa bertahan sampai kurang lebih 2 minggu selama masa state of emergency," ungkap Hamzah.

Dalam catatan KBRI Lebanon, total WNI ada 1.447 orang, dengan rincian 1.234 adalah kontingen garuda dan 213 WNI sipil termasuk staf dan keluarga KBRI serta mahasiswa.

Diketahui, ledakan besar terjadi pada Selasa (4/8) petang di Port of Beirut, Lebanon.

Informasi awal menyampaikan, sumber ledakan berasal dari 2.750 ton Ammonium Nitrate yang disimpan di gudang pelabuhan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan, sampai saat ini ada 100 orang lebih tewas dan 4.000 lebih luka-luka. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved