Masker Fashion Marak di Tengah Pandemi Covid-19, Diminati Anak-anak Muda Jepang
Toko masker khusus tersebut kini menjadi tren baru di kalangan remaja, peminatnya datang dari kalangan anak-anak muda usia SMP dan SMA.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kewajiban mengenakan masker selama masa pandemi Corona kini dimanfaatkan oleh sejumlah kalangan untuk berbisnis. Salah satunya adalah dengan membuka toko khusus yang menjual masker fashion.
"Iya saya buka toko masker khusus ini dengan target para remaja yang ingin berdandan lebih cantik, pas di wajah sekaligus untuk berfoto instagram jadi trend pula," kata Mariko Kukiyama, seorang pemilik toko masker di Shibuya kepada Tribunnews.com, Rabu (5/8/2020).
Masker yang dijualnya beraneka ragam desain maupun bahan sehingga tampak fashionable.
Mulai masker sintetis, masker kain, bahkan ada masker plastik, namun semua dipajang demikian rupa sehingga tampak semakin menarik.
Baca: Ternyata Taman Meiji Jingu di Tokyo Jepang adalah Hutan Buatan Manusia yang Sukses
Selain penjualan masker ada pula penjualan pernak-pernik pelengkap masker.
Mulai dari pulpen untuk menuliskan di masker, stiker beraneka variasi, pin kecil untuk disematkan di pinggir masker, rumbai-rumbai seperti pohon mini dan sebagainya.
"Intinya semua untuk berfoto sih. Kalau dipakai terus mungkin akan jarang dilakukan, karena akan kotor dan harus dibersihkan atau dicuci kembali, jadi pajangan akan rusak nantinya," kata dia.
Toko masker khusus tersebut kini menjadi tren baru di kalangan remaja, peminatnya datang dari kalangan anak-anak muda usia SMP dan SMA.
Harganya tergantung jumlah pajangan atau hiasan yang dilakukan pada masker.
"Pernah ada orang kaya memasang pajangan emas berlian di maskernya. Saya sendiri tidak mengerti, ya mungkin untuk menunjukkan keren, cool, dia punya uang barang," katanya.
Harga masker tersebut di kisaran 1.000 hingga 1.500 yen per masker yang dipenuhi dengan berbagai hiasan.
Belum lagi masker "made in Japan" yang polos saja dijual satu buah 1.500 yen. Ditambah berbagai hiasan maka bisa mencapai 3.000 yen.
Baca: Khawatir Tak Ada Senjata Ajaib untuk Kalahkan Covid-19, WHO: Taat Pakai Masker dan Jaga Jarak
Lalu bagaimana soal keuntungan?
"Lumayan juga dengan model variasi nilai tambah begini, keuntungan mulai naik," kata dia.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]