Sabtu, 4 Oktober 2025

Ribuan Jemaah Salat Jumat Perdana di Hagia Sophia, Erdogan Lantunkan Al-Fatihah dan Al-Baqarah

Dengan mengenakan peci putih dan memegang mikrofon, Erdogan juga sempat membacakan ayat Alquran sebelum khotbah Jumat dimulai.

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Dewi Agustina
Ozan KOSE / AFP
Foto udara ini diambil pada 28 Juni 2020 di Istanbul menunjukkan museum Hagia Sophia di Istanbul. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak kecaman internasional atas keputusannya pengubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. 

Presiden Erdogan sebelumnya memutuskan mengubah kembali fungsi Hagia Sophia dari museum sebagai masjid pada 10 Juli lalu setelah pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang mengubah situs bersejarah itu menjadi museum.

Orang-orang mengunjungi Museum Hagia Sophia pada 26 Juni 2020 di Istanbul. Pengadilan tinggi Turki dijadwalkan pada 2 Juli 2020 untuk memberikan vonis kritis pada status landmark landmark Istanbul yang menjadi museum masjid yang berubah menjadi masjid, Hagia Sophia, sebuah keputusan yang dapat mengobarkan ketegangan terutama dengan negara tetangga Yunani. Gedung abad keenam - sebuah magnet bagi para wisatawan di seluruh dunia dengan arsitekturnya yang menakjubkan - telah berfungsi sebagai museum sekuler sejak tahun 1930-an yang menjadikannya terbuka bagi umat beragama dari semua agama.
Orang-orang mengunjungi Museum Hagia Sophia pada 26 Juni 2020 di Istanbul. Pengadilan tinggi Turki dijadwalkan pada 2 Juli 2020 untuk memberikan vonis kritis pada status landmark landmark Istanbul yang menjadi museum masjid yang berubah menjadi masjid, Hagia Sophia, sebuah keputusan yang dapat mengobarkan ketegangan terutama dengan negara tetangga Yunani. Gedung abad keenam - sebuah magnet bagi para wisatawan di seluruh dunia dengan arsitekturnya yang menakjubkan - telah berfungsi sebagai museum sekuler sejak tahun 1930-an yang menjadikannya terbuka bagi umat beragama dari semua agama. (Ozan KOSE / AFP)

Pada 1934, di bawah kepemimpinan Presiden Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki modern, setelah jatuhnya Ottoman, masjid itu dijadikan museum.

Keputusan Erdogan mengembalikan fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid itu sempat membuat kecewa sejumlah pemimpin dunia.

Salah satunya Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Beberapa pihak seperti UNESCO, Rusia, dan Yunani juga turut menyesalkan perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.

Namun meski sempat diprotes dunia, Erdogan tetap mantap dengan keputusannya.

Turis mengunjungi bagian dalam  pada 10 Juli 2020, di Istanbul, sebelum pengadilan Turki mencabut status Hagia Sophia abad keenam sebagai museum.
Turis mengunjungi bagian dalam pada 10 Juli 2020, di Istanbul, sebelum pengadilan Turki mencabut status Hagia Sophia abad keenam sebagai museum. (Ozan KOSE / AFP)

Ia menyebut keputusan ada di tangannya mengingat Hagia Sophia, bangunan yang awalnya merupakan katedral itu, merupakan hak kedaulatan Turki.

Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, berjanji bahwa Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk dikunjungi wisatawan seluruh agama.

Kalin juga berjanji bahwa pemerintah Turki tidak akan "merusak lukisan dinding, ikon, dan arsitektur" bangunan bersejarah itu.

Mosaik Bizantium, yang selama ini ditutup selama berabad-abad ketika Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid di Kekaisaran Ottoman, akan ditutup dengan tirai selama waktu salat.

Hal itu dilakukan karena Islam melarang representasi figuratif.

"Tidak ada satu paku pun yang akan menancap bangunan," kata Kalin seperti dikutip AFP.(tribun network/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved