Sabtu, 4 Oktober 2025

Kembali Tuai Kontroversi, Donald Trump Mengklaim 99 Persen Covid-19 di AS Tidak Berbahaya

Saat pidato di hari kemerdekaan, Presiden Amerika Serikat, Donald mengklaim 99 persen kasus Covid-19 di negara-nya tidak berbahaya.

Penulis: Inza Maliana
Nicholas Kamm / AFP
Presiden AS Donald Trump berpidato saat kampanye di BOK Center pada 20 Juni 2020 di Tulsa, Oklahoma. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali menuai kontroversi atas ucapannya tentang virus corona.

Terbaru, ia mengklaim 99 persen kasus Covid-19 di AS tidak berbahaya.

Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya di Gedung Putih pada Hari Kemerdekaan Amerika, Sabtu (4/7/2020) lalu.

Presiden AS ini mengaku strateginya untuk mengatasi Covid-19 berjalan dengan baik.

Meskipun beberapa negara melaporkan peningkatan jumlah kasus.

Presiden AS Donald Trump berpidato saat kampanye di BOK Center pada 20 Juni 2020 di Tulsa, Oklahoma.
Presiden AS Donald Trump berpidato saat kampanye di BOK Center pada 20 Juni 2020 di Tulsa, Oklahoma. (Nicholas Kamm / AFP)

Baca: Kasus Corona Masih Tinggi, Donald Trump Nekat Gelar Kampanye Indoor dan Outdoor

Kontroversi sebelumnya, Trump menyebut virus corona sebagai "wabah mengerikan dari China".

Dia juga memperingatkan China untuk bertanggung jawab atas penyebarannya ke seluruh dunia.

Trump mengatakan, saat ini AS telah menguji hampir 40 juta orang untuk virus corona.

"Dengan melakukan itu, kami menunjukkan kasus virus corona 99 persen benar-benar tidak berbahaya."

"Hasil yang tidak dapat ditunjukkan oleh negara lain."

"Karena tidak ada negara yang memiliki pengujian yang kami miliki, tidak dalam hal jumlah atau kualitas," papar Trump, dikutip Tribunnews dari Sky News.

Presiden AS Donald Trump tiba di acara Hari Kemerdekaan AS di Mount Rushmore National Memorial di Keystone, South Dakota, 3 Juli 2020.
Presiden AS Donald Trump tiba di acara Hari Kemerdekaan AS di Mount Rushmore National Memorial di Keystone, South Dakota, 3 Juli 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Baca: Rayakan Hari Kemerdekaan 4 Juli, Donald Trump Berpidato dan Nyalakan Kembang Api di Mount Rushmore

Trump mengatakan AS telah mampu memproduksi pakaian hazmat, masker, dan peralatan bedah sendiri.

Ia mengaku, alat-alat tersebut hampir dibuat secara eksklusif di negara lain.

Khususnya China, tempat virus corona ditemukan untuk pertama kali.

"Kerahasiaan China dalam menutupi virus, membuatnya menyebar ke seluruh dunia, 189 negara."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved