Sabtu, 4 Oktober 2025

'Aktivitas' Terbaru Militer Korea Utara di Perbatasan Korsel

Militer Korea Utara kembali memasang pengeras suara di dekat Zona Demiliterisasi (DMZ).

Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara menunjukkan kantor penghubung antar-Korea yang diledakkan Korea Utara pada Selasa (16/6/2020). 

Korea Utara akan melancarkan aksi balasan terhadap Korea Selatan, membalas aksi para pembelot mengirim selebaran propaganda ke Pyongyang selama ini.

Tidak main-main, Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu akan "membombardir" 12 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan dalam waktu dekat.

Rencananya 12 juta selebaran propaganda itu akan melintasi perbatasan dua Korea.

Hal ini dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (22/6/2020), seperti dilansir AP.

Korea Utara mengatakan telah memproduksi 12 juta selebaran propaganda yang akan diterbangkan ke Korea Selatan.

Dijelaskan, 12 juta selebaran itu akan diterbangkan dalam 3.000 balon udara dan peralatan pengiriman lainnya.

"Rencana kami mendistribusikan selebaran melawan musuh sebagai letusan dari kemarahan tak terpadamkan dari semua orang dan seluruh masyarakat," demikian KCNA melaporkan.

Beberapa pengamat mengatakan kondisi cuaca yang sedang berlangsung, tidak menguntungkan bagi Korea Utara untuk menerbangkan balon propaganda ke Korea Selatan.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong kyeong-doo mengatakan kepada anggota parlemen, Senin (22/6/2020), bagaimana militer merespon potensi selebaran propaganda Korea Utara.

Baca: Situasi Korut dan Korsel Memanas, Pesawat Pribadi Kim Jong Un Terlihat Terbang Tinggalkan Pyongyang

Menurut dia, semua tergantung pada peralatan pengiriman yang akan dipakai Korea Utara.

Seorang aktivis Korea Selatan baru-baru ini mengatakan ia juga akan menjatuhkan sekitar satu juta selebaran sekitar Kamis (25/6/2020), di ulang tahun ke-70  awal perang Korea 1950-1953.

Namun Pejabat Korea Selatan mengatakan mereka akan melarang aktivis sipil meluncurkan balon ke arah Korea Utara.

Pada 2018, para pemimpin dari kedua negara Korea setuju untuk menghentikan setiap tindakan bermusuhan terhadap satu sama lain di sepanjang perbatasan mereka, termasuk peperangan psikologis seperti selebaran dan siaran propaganda.

Tapi kesepakatan mereka tidak dengan jelas mengatakan apakah selebaran sipil juga akan dilarang, dan aktivis Korea Selatan kemudian terus meluncurkan balon besar membawa selebaran berisi propaganda kritis dari program nuklir Korea Utara dan catatan hak asasi manusia.

Korea Utara baru-baru ini merilis foto yang menunjukkan puntung rokok mengotori selebaran bergambar Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang katanya akan turut terbang ke Seoul.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved