Virus Corona
Kemunculan Polisi Masker Menimbulkan Ketegangan di Kalangan Masyarakat Jepang
Polisi masker mengingatkan bagi orang yang tidak pakai masker akan bahayanya virus corona dan penularannya.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Keberadaan polisi masker di Jepang mulai menimbulkan ketegangan di masyarakat Jepang.
"Saya diancam oleh orang yang tidak pakai masker, awas kamu saya bunuh, dan sebagainya," ungkap seorang polisi masker yang diwawancarai TV TBS, Senin (22/6/2020).
Polisi masker atau Masuku Keisatsu, adalah kelompok masyarakat yang sukarela menjaga kesehatan di lingkungannya agar masyarakat tetap menggunakan masker jika berjalan-jalan ke luar rumah.
Mereka mengingatkan bagi orang yang tidak pakai masker akan bahayanya virus corona dan penularannya.
Keberadaan polisi masker di Jepang mulai ada sekitar awal April setelah Jepang memberlakukan Keadaan Darurat Siaga Satu, larangan ke luar rumah sukarela sejak 7 April 2020.
Baca: Covid-19 Mulai Reda, Pebisnis dari Negara Ini Mulai Diizinkan Masuk ke Jepang
Baca: PM Jepang Inginkan Pemeriksaan Kembali Tes PCR Bagi Warga Asing yang Tiba di Jepang
Umumnya masyarakat mematuhi permintaan pemerintah Jepang tersebut.
Namun tetap saja ada yang bandel ke luar rumah tanpa masker sehingga memunculkan orang yang sukarela menegurnya dan dinamakan Polisi Masker.
"Saya lihat lelaki usia 50 tahunan itu jalan-jalan saja seenaknya tanpa masker lalu saya tegur. Lalu dia malah marah mengusir saya dan mengancam saya mau membunuh saya. Langsung saya laporkan ke polisi," ungkap polisi masker tersebut.
Keberadaan banyak polisi masker di Jepang menimbulkan ketegangan antara orang yang tetap menginginkan memakai masker ke mana pun di ke luar dan pihak yang tak mau pakai masker karena alasan bosan dan merepotkan atau pun merasa sudah aman.
"Susah memang batasan menggunakan masker saat ini dan mungkin pemerintah bisa menerapkan aturan bagaimana rinciannya penggunaan masker kalau kita ke luar rumah," papar ahli penyakit menular, Dokter Intetsu Kobayashi.
Kobayashi mengungkapkan kita sendiri mungkin juga tak apa-apa tak menggunakan masker saat berjalan di luar.
"Namun kalau sudah mendekati orang lain, sebaiknya selalu pakai masker. Apalagi kalau bicara beri jarak 2 meter dan tetap harus pakai masker," kata dia.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]