Virus Corona
Covid-19 Mulai Reda, Pebisnis dari Negara Ini Mulai Diizinkan Masuk ke Jepang
Abe menyampaikan bahwa negara-negara tersebut dipilih karena dianggap mampu mengendalikan penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelancong bisnis dari Taiwan mungkin perlu bersabar menunggu hingga musim gugur ini agar bisa diizinkan memasuki wilayah Jepang.
Perlu diketahui, Jepang memang akan segera membuka kembali perbatasannya bagi para Warga Negara Asing (WNA).
Namun pengecualian berlaku sementara untuk warga Taiwan.
Karena untuk tahapan awal, izin masuk Jepang baru diberikan kepada pengusaha asal Australia, Selandia Baru, Thailand, dan Vietnam.
Seperti yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada Kamis kemarin waktu setempat.
-
Baca: Ingin Bertemu BTS & Bisa Sering Habiskan Waktu Bareng? Big Hit Buka Audisi yang Syaratnya Sulit Ini
Dikutip dari laman Taiwan News, Jumat (19/6/2020), Abe menyampaikan bahwa negara-negara tersebut dipilih karena dianggap mampu mengendalikan penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).
Ini tentunya menandai langkah besar Jepang ke depannya dalam upaya memulai kembali perjalanan internasional dengan memberikan izin kepada para pelancong bisnis ini terlebih dahulu.
Sementara siswa internasional disebut akan menjadi kelompok berikutnya yang akan diizinkan masuk ke negara yang berada di kawasan Asia Timur itu.
Rencana tersebut pun saat ini masih menjadi pembahasan, karena Jepang tengah terlibat dalam pembicaraan dengan negara-negara terkait.
Nantinya, mereka yang tiba di Jepang akan diminta untuk menyerahkan sertifikat kesehatan yang menunjukkan bahwa mereka dinyatakan negatif virus corona.
Selain itu, mereka juga harus memberikan daftar rencana kegiatan selama berada di Jepang.
Bahkan para pebisnis ini akan diminta pula untuk mendaftarkan data GPS mereka melalui aplikasi smartphone agar bisa dilacak oleh pihak berwenang.
Baru-baru ini, Broadcasting Corporation of China (BCC) mengabarkan bahwa Taiwan kemungkinan juga akan dimasukkan dalam daftar negara yang 'pebisnisnya' diberikan izin masuk pada tahap kedua pembatasan perjalanan ini.
Kendati demikian, langkah itu disebut akan berlangsung pada musim gugur.
Terkait penanganan terhadap corona, Jepang juga berencana untuk mendirikan pusat pengujian virus ini bagi para pelancong luar negeri saat negara itu secara bertahap dibuka kembali.
Menurut Universitas Johns Hopkins, hingga hari ini Jepang telah mencatat 17.588 kasus virus corona, termasuk diantaranya 935 kematian.