Semenanjung Korea Memanas, Kantor Penghubung Diledakkan, Korea Selatan Geram
Pada hari Selasa dan mengatakan Korea Selatan akan merespons dengan keras jika Korea Utara terus meningkatkan ketegangan
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Ledakan terjadi di kantor penghubung antarkorea di dekat kota perbatasan Kaesong.
Peristiwa ledakan tersebut terjadi beberapa jam setelah tentaran Korea Utara menyatakan siap memasuki zona demilitarisasi (DMZ) yang berbatasan dengan Korea Selatan.
Baca: Badan Pangan Singapura Sebut Tak Ada Bukti Virus Corona Ditularkan Melalui Papan Potong Salmon
Melansir Kontan.co.id, insiden meledaknya kantor penghubung membuat pihak Korea Selatan berang.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan langsung mengadakan pertemuan darurat.
Dan Korea Selatan siap merespons dengan keras jika Korea Utara terus melakukan provokasi.
Pada hari Selasa dan mengatakan Korea Selatan akan merespons dengan keras jika Korea Utara terus meningkatkan ketegangan.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Kim You-geun mengatakan, penghancuran kantor itu mematahkan harapan perbaikan hubungan antar-Korea dan perdamaian abadi di semenanjung Korea. "Korea Utara sepenuhnya bertanggungjawab atas semua konsekuensi yang mungkin ditimbulkan," katanya, mengutip Reuters, Selasa (16/6/2020).
Kantor itu penghubung itu dibuka pada tahun 2018 untuk membantu komunikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Sejak Januari lalu, kantor yang berada di wilayah Korea Utara tersebut dalam keadaan kosong lantaran pembatasan pergerakan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Zona Demiliterisasi Korea adalah wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki lebar dua kilometer dan panjang 250 kilometer.
Ketegangan antara kedua negara terus meningkat selama beberapa waktu akibat dari selebaran yang melintasi perbatasan, biasanya dikirim melalui balon dari wilayah selatan ke utara.
Baca: Kasus Covid-19 Muncul Lagi di China: Jumlahnya Ratusan, WHO Beri Peringatan ke Semua Negara
Kementerian Pertahanan Korea Selatan merespons ancaman itu.
Dan mengatakan tengah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam memantau secara dekat gerakan militer di Utara.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kantor penghubung hancur lebur, Korsel berang: Korut harus bertanggungjawab!