Pertempuran Tanpa Senjata, 20 Tentara India Tewas karena Dipukuli Serdadu China
Setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di daerah perbatasan Himalaya yang disengketakan.
Jika tidak ada upaya rekonsiliasi lebih lanjut maka potensi konflik semakin tajam rawan terjadi. Meski para jenderal kedua negara ini sudah bertemu untuk mengurangi ketegangan kedua negara.
Namun, masih harus dilihat apakah pembicaraan itu berhasil, karena upaya rekonsiliasi yang sama terhenti di masa lalu.
Jika tidak, beberapa analis percaya ada risiko bentrokan lebih lanjut antara militer mereka.
Baca: Bentrok Tentara China dengan India di Perbatasan, Korban Berjatuhan
"Ini sangat, sangat serius, ini akan melemahkan dialog apa pun yang sedang terjadi," kata mantan komandan pasukan India DS Hooda, mengomentari bentrokan Senin kemarin.
Informasi saja, China mengklaim sekitar 90.000 kilometer persegi (35.000 mil persegi) wilayah di timur laut India.
Sementara India mengatakan China menempati 38.000 kilometer persegi (15.000 mil persegi) dari wilayahnya di Dataran Tinggi Aksai Chin di Himalaya, bagian yang berdekatan dari wilayah Ladakh.
Baca: AS Kerahkan 3 Kapal Induk ke Perbatasan China, Rudal Penghancur Kapal Induk Disiapkan China
India secara sepihak mendeklarasikan Ladakh sebagai wilayah federal sambil memisahkannya dari Kashmir yang disengketakan pada Agustus 2019.
China termasuk di antara segelintir negara yang mengecam keras langkah itu, meningkatkannya di forum internasional termasuk Dewan Keamanan AS.
Ribuan tentara dari kedua belah pihak berhadapan selama sebulan di Garis Kontrol Aktual sepanjang 3.380 kilometer (2.100 mil), perbatasan yang dibangun setelah perang antara India dan China pada 1962.
Setelah bentrokan tejadi, kedua belah pihak memisahkan diri dari daerah di mana pertempuran itu terjadi, kata pernyataan Angkatan Darat India.
Baca: China-AS Memanas, Amerika Tangkap Agen Mata-mata China yang Menyamar Sebagai Peneliti
Michael Kugelman, seorang spesialis Asia Selatan di Wilson Center, mengatakan bahwa kedua negara tidak mungkin berperang karena mereka tidak dapat "melakukan konflik."
"Tapi mari kita perjelas: Kami meyakini bahwa hal ini tidak secara ajaib menghilang setelah terjadinya bentrokan dengan jumlah kematian yang lebih tinggi. Krisis ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat," jelasnya kepada AP.
Berita ini tayang di Kontan: https://internasional.kontan.co.id/news/kronologi-konfrontasi-mematikan-pertama-india-versus-china-sejak-1975?page=all