Virus Corona
Militer Selandia Baru Dikerahkan untuk Awasi Fasilitas Karantina
Ardern mengatakan Webb,Kepala Pertahanan memiliki akses ke logistik, operasional militer, jika diperlukan, untuk menjalankan fasilitas karantina.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Pemerintah Selandia Baru mengerahkan pasukan pertahanan untuk mengawasi fasiitas karantina dan menjaga perbatasan, setelah dua kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) kembali ditemukan.
Selandia Baru pada Selasa (16/6/2020) kehilangan status bebas Covid-19, ketika dua wanita yang baru tiba dari Inggris diberi izin untuk meninggalkan karantina lebih awal.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengangkat Wakil Kepala Pertahanan Digby Webb ditunjuk untuk mengawasi semua fasilitas karantina perbatasan, termasuk proses keluar orang dari fasilitas ini.
Ardern mengatakan Webb memiliki akses ke logistik, operasional militer, jika diperlukan, untuk menjalankan fasilitas karantina.
Baca: Raphael Maitimo Rajin Masak Akibat Karantina Mandiri Selain Berlatih
"Saya tidak bisa membiarkan perjuangan kita semua dibuat menjadi disia-siakan oleh proses yang tidak diikuti," kata Ardern pada konferensi pers di Parlemen, seperti dilansir Reuters dan AP, Rabu (17/6/2020).
Selandia Baru sempat menjadi salah satu negara di dunia bebas dari Covid-19 pada pekan lalu.
Status bebas Covid-19 gugur pada Selasa (16/6/2020), ketika dua wanita yang tiba dari Inggris pada 7 Juni masuk ke karantina setelah mendarat.
Baca: Ikutan Jadi YouTuber, M Hargianto: Kontennya Apa Saja yang Saya Demen
Namun dua wanita itu diberi izin khusus untuk meninggalkan fasilitas karantina lebih awal untuk melihat orang tua mereka yang tengah sekarat. Meskipun satu diantara dua wanita itu memiliki gejala ringan.
Ardern menegaskan, orang yang terinfeksi seharusnya tidak pernah diizinkan untuk keluar dari fasilitas karantina.
"Ini merupakan kegagalan sistem yang tidak dapat diterima," tegas Ardern.(Reuters/AP)