Minggu, 5 Oktober 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Kepala Polisi Houston: Donald Trump, Tutup Mulut Anda!

Trump sebelumnya memuji Garda Nasional di Minneapolis, di mana dia menyebut pasukan keamanan itu "memotong demonstran seperti mentega".

AFP
Presiden AS Donald Trump dikawal ketat Secret Service dan polisi ketika berjalan kaki di sekitar gedung putih. 

"Ini adalah waktu untuk mendengarkan, untuk mempelajari ketidakadilan yang masih berlanjut meskipun ada kemajuan selama bertahun-tahun dan beberapa dekade," ujarnya.

Trudeau juga berbicara tentang perlunya melawan rasisme di Kanada.

Baca: Jelang PSBB Kota Ambon, Tim Gugus Tugas Siagakan Pos Pembatasan Orang

Ketika seorang wartawan meminta komentar lebih lanjut tentang pernyataan dan tindakan Trump, Trudeau berkata, "pekerjaan saya sebagai Perdana Menteri Kanada adalah untuk membela warga Kanada."

Khususnya, Trudeau tegaskan, perlunya untuk mengakhiri rasisme.

Komentar Uni Eropa

Pejabat tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan bahwa pembunuhan George Floyd adalah peristiwa yang mencengangkan bagi negara-negara Eropa sama halnya seperti yang dirasakan seluruh warga AS. Borrell juga menggambarkan kematian pria berkulit hitam di tangan polisi tersebut sebagai "penyalahgunaan kekuasaan."

“Kami mengutuk rasisme dalam bentuk apapun…kami percaya pada kemampuan orang Amerika bersatu untuk menyembuhkan sebagai bangsa”.

"Masyarakat harus tetap waspada terhadap penggunaan kekuatan yang berlebihan," kata Borrell kepada wartawan di Brussels, Belgia.

Dia menekankan bahwa warga Eropa "mendukung hak untuk protes damai, dan kami juga mengutuk kekerasan dan rasisme dalam bentuk apapun, dan yang pasti, kami menyerukan untuk mengurangi ketegangan."

Sementara, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan bahwa protes anti kebrutalan polisi di Amerika Serikat (AS) adalah hal yang “dapat dimengerti” dan "lebih dari sah." Maas berharap demonstrasi ini akan memicu perubahan.

"Saya berharap bahwa protes damai tidak berubah lebih jauh menjadi kekerasan, tetapi lebih dari itu saya berharap mereka akan membuat perubahan di Amerika Serikat," tambahnya.

Dia juga menyerukan kebebasan pers bagi wartawan yang meliput aksi protes tersebut. Maas mengatakan bahwa pemerintah Jerman akan menghubungi pihak berwenang AS, untuk menyelidiki dugaan pelanggaran terhadap jurnalis DW yang ditembak proyektil ketika sedang meliput.

"Setiap kekerasan yang terjadi dalam konteks ini tidak hanya harus dikritik - di atas semua itu harus ditindaklanjuti dan diselidiki sehingga wartawan dilindungi ketika mereka melakukan pekerjaan mereka," kata Maas.

Jurnalis DW Stefan Simons ditembak oleh polisidalam dua situasi yang berbeda, saat meliput protes menentang rasisme di Minneapolis, AS. Dia mengenakan jaket pers saat kedua insiden tersebut terjadi dan telah mengidentifikasi dirinya sebagai seorang jurnalis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2020/06/02/173300770/kepala-polisi-houston-kepada-trump-tolong-tutup-mulut-anda?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved