Rabu, 1 Oktober 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Kementerian Pertahanan AS Kerahkan 1.600 Tentara Berstatus Siaga Tinggi ke Washington

Pengerahan ribuan tentara itu diambil menyusul gelombang aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam, George Floyd

Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/Apu Gomes
Warga berlari dengan membawa barang-barang hasil menjarah di sebuah toko pakaian saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes 

Floyd tewas di Minneapolis pada Senin pekan lalu (25/5/2020), setelah sebelumnya dia ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu.

Dalam video yang menimbulkan amarah publik, nampak empat polisi membekuknya, dengan satu polisi menindih leher pria 46 tahun itu.

Floyd, yang di mata kerabat serta keluarganya dikenal sebagai "raksasa lembut", sebelumnya sudah berteriak "aku tak bisa bernapas".

Si polisi, Derek Chauvin, kemudian dipecat dan ditangkap pada Jumat (29/5/2020) setelah aksinya menindih leher Floyd viral.(Reuters/Guardian/Sky News/AFP)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved