Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Ratusan Sekolah di Korea Selatan Ditutup Lagi, Terjadi Lonjakan Infeksi Covid-19

Adanya lonjakan infeksi Covid-19 di Korea Selatan membuat ratusan sekolah kembali ditutup.

Penulis: Ika Nur Cahyani
VOA/AP
Kegiatan penyemprotan disinfektan di sebuah sekolah di Korea Selatan - Adanya lonjakan infeksi Covid-19 di Korea Selatan membuat ratusan sekolah kembali ditutup. 

TRIBUNNEWS.COM - Baru beberapa hari beroperasi, ratusan sekolah di Korea Selatan ditutup lagi.

Pasalnya, semenjak pembelajaran tatap muka dilakukan kembali, terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang cukup signifikan.

Sebelumnya pada Rabu lalu siswa dan guru-guru di Korea Selatan kembali ke sekolah menyusul pemerintah yang mulai mengurangi pembatasan, dikutip dari BBC

Baca: Korea Selatan Kembali Perketat Pembatasan Sosial di Ibu Kota Setelah Gagal Terapkan New Normal

Baca: Daftar 9 Drama Korea Baru pada Juni 2020, Bertabur Aktor Terkenal: Ji Chang Wook hingga Kim Soo Hyun

Anggota Pusat Lingkungan dan Kesehatan Warga Asia mengenakan masker yang menggambarkan coronavirus tampil selama kampanye tindakan dalam pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Seoul pada Kamis (26 Maret 2020). Presiden AS Donald Trump telah meminta alat uji virus coronavirus baru dari Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan pada 25 Maret, ketika Washington mendorong untuk segera membuka kembali ekonomi terbesar di dunia itu. (AFP/YONHAP)
Anggota Pusat Lingkungan dan Kesehatan Warga Asia mengenakan masker yang menggambarkan coronavirus tampil selama kampanye tindakan dalam pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Seoul pada Kamis (26 Maret 2020). Presiden AS Donald Trump telah meminta alat uji virus coronavirus baru dari Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan pada 25 Maret, ketika Washington mendorong untuk segera membuka kembali ekonomi terbesar di dunia itu. (AFP/YONHAP) (AFP/-)

Tetapi, sehari setelahnya ada 79 kasus infeksi baru, lonjakan infeksi harian tertinggi dalam dua bulan selama ini.

Sebagian besar kasus ini dikaitkan dengan pusat distributor di luar Seoul.

Gudang distributor itu berada di Kota Bucheon dan dijalankan perusahaan e-commerce Coupang.

Menurut pemerintah, perusahaan itu tidak sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi Covid-19.

Bahkan otoritas kesehatan mengaku menemukan virus corona pada sepatu dan pakaian pekerja.

Ada kemungkinan Korea Selatan akan terus melihat peningkatan kasus karena terus mengetes ribuan karyawan dari tempat itu.

Wakil Menteri Kesehatan, Kim Gang-lip, mengatakan sejauh ini ada 3.836 orang dari 4.351 pekerja dan pengunjung di pusat distribusi itu telah diuji.

Seorang pria berbicara kepada seorang perawat selama tes virus corona di sebuah bilik pengujian di luar RS Yangji, Seoul, Selasa (17/3/2020). Sebuah rumah sakit di Korea Selatan telah memperkenalkan
Seorang pria berbicara kepada seorang perawat selama tes virus corona di sebuah bilik pengujian di luar RS Yangji, Seoul, Selasa (17/3/2020). Sebuah rumah sakit di Korea Selatan telah memperkenalkan "bilik telepon" - fasilitas pengujian coronavirus agar staf medis tidak perlu menyentuh pasien secara langsung dan mengurangi waktu disinfeksi. (AFP/Ed JONES)

Semua yang bekerja di tempat itu sejak 12 Mei harus melakukan karantina pribadi dan dites virus korona, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Selain itu, siswa maupun guru yang tinggal dengan staf perusahaan tersebut harus mengisolasi diri.

Sekitar 58 kasus baru dicatat pada Jumat (29/5/2020), sehingga jumlah total kasus secara nasional menjadi 11.402.

Worldometers pada Sabtu (30/5/2020), mencatat 11.441 kasus infeksi secara total dengan 269 kematian.

Sebanyak 251 sekolah di Bucheon sekarang terpaksa ditutup.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved