Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata ke Ribuan Orang yang Turun ke Jalan di Tengah Pandemi Corona

Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah demonstran ketika ribuan orang turun ke jalan.

Al Jazeera
Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata ke Ribuan Orang Turun ke Jalan di Tengah Lockdown Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah demonstran ketika ribuan orang turun ke jalan.

Mereka memprotes rencana kontroversial Beijing terkait pemberlakukan undang-undang keamanan nasional di pusat ekonomi semi-otonom.

Gambar yang diposting di media sosial, Minggu (24/5/2020) menunjukkan pengunjuk rasa berkumpul di Causeway Bay dan distrik Wan Chai yang padat.

Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, para demonstran membentuk barikade darurat dan meneriakkan slogan-slogan, seperti "Lima tuntutan, tidak kurang".

Sehubungan dengan tuntutan mereka, termasuk penyelidikan dugaan aksi brutal polisi terhadap para demonstran anti-pemerintah tahun lalu.

Baca: China Bersiap Ambil Tindakan Balasan Terhadap AS Jika Rusak Kepentingan di Hong Kong

Baca: Antisipasi Situasi Memanas, KJRI Hong Kong Minta WNI Waspada

demo Hong Kong di tengah lockdown
Polisi Hong Kong Tembakkan Gas Air Mata ke Ribuan Orang Turun ke Jalan di Tengah Lockdown Virus Corona

Lebih jauh, truk-truk meriam air dan kendaraan polisi lapis baja terlihat di Causeway Bay.

Sementara di Wan Chai, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, setelah pengunjuk rasa berusaha memblokir jalan.

Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 100 orang ditahan.

"Ini adalah demonstrasi besar pertama di Hong Kong sejak COVID-19 merebak di sini," kata koresponden Al Jazeeera, Adrian Brown, yang melaporkan dari situs protes.

"Para pengunjuk rasa tidak hanya menentang aturan sosial," tambahnya.

"Mereka juga menentang perintah polisi Hong Kong untuk tidak mengadakan majelis tidak sah ini, dan, tentu saja, mereka sekali lagi menentang Beijing," katanya.

Guncangan Protes Besar-besaran 2019

Lebih jauh, undang-undang yang direncanakan untuk melarang pengkhianatan, subversi dan hasutan, dan muncul setelah Hong Kong berbulan-bulan diguncang protes besar (2019).

Proposal Beijing pada Kamis, mengirim 'angin dingin' melalui pasar keuangan dan mendapat teguran keras dari pemerintah asing, kelompok hak asasi manusia internasional dan beberapa lobi bisnis.

Dalam menyusun undang-undang baru yang ketat, yang juga bisa melihat pendirian badan intelijen pemerintah China di pusat keuangan,

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved