Jumat, 3 Oktober 2025

Lebaran 2020

Malaysia Larang Warganya Gelar Kunjungan di Hari Kedua Idul Fitri

Pemerintah Malaysia hanya memungkinkan kunjungan Idul Fitri pada hari pertama, Minggu (24/5/2020).

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Sebanyak 57 penumpang yang terdiri dari 52 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 5 Warga Negara Asing (WNA) asal Kualalumpur, Malaysia, tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Senin (18/05/20). Kemudian mereka langsung di bawa menggunakan bus dan menjalani karantina di Kampus Badan PPSDMD, Kota Semarang, Jawa Tengah selama lima hari, untuk selanjutnya akan dikarantina di kota masing-masing, Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR -- Tidak boleh lagi ada tradisi kunjungan Idul Fitri pada hari kedua bulan Syawal, Senin (25/5/2020) di Malaysia.

Karena hari kedua Syawal sudah kembali pada perintah pembatasan pergerakan (MCO) atau lockdown tanpa pelonggaran.

Demikian Kantor Berita Malaysia Bernama melaporkan, Senin (25/5/2020).

Pemerintah Malaysia hanya memungkinkan kunjungan Idul Fitri pada hari pertama, Minggu (24/5/2020).

Tapi tetap di bawah prosedur operasional standar (SOP) pemberlakuan MCO.

Diantaranya membatasi pengunjung hanya 20 orang, social distancing dan menjaga kebersihan.

Ada beberapa orang keras kepala yang menolak untuk mematuhi SOP dan berusaha untuk pulang ke kampung halaman.

Tetapi mayoritas warga menjalani lebaran Idul Fitri secara normal baru.

Sebagai contoh, mesjid, Surau dan kuburan yang biasanya ramai dikunjungi pada hari pertama Syawal setiap tahun, kini sunyi dan tanpa orang.

Sebaliknya, banyak umat Muslim salat Idul Fitri di rumah bersama anggota keluarga.

Baca: Rayakan Lebaran, Sri Mulyani Nyanyikan Lagu Gubahan Sang Bapak yang Didendangkan Sejak Masa Kecil

Selain itu, banyak juga melakukan 'kunjungan virtual' melalui teknologi dengan membuat panggilan video untuk bisa terhubung dengan orang yang mereka cintai.

Menteri Luar Negeri Hishammuddin Tun Hussein mendesak umat Islam untuk merayakan Idul Fitri dalam cara normal baru dengan hati yang terbuka.

Baca: Wisatawan Nekat Masuk Pantai Selatan yang Tutup Karena Covid-19, Sampai Memohon ke Petugas

"Meskipun 1 Syawal tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, setelah penyebaran Covid-19, setidaknya kita masih bisa menikmati dan memiliki kesempatan untuk merayakan di lingkungan yang aman dan damai," ujarnya dalam video yang upload di halaman Instagram, Minggu (24/5/2020).

"Saya mengerti, banyak yang sedih tidak dapat kembali ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri bersama orang tua, tapi saya harap kita bisa latihan kesabaran dalam menerima direktif ini dengan hati yang terbuka."

"Tetapi pada saat yang sama, ini tidak berarti bahwa kita tidak dapat membina ikatan yang lebih dekat dengan keluarga, kerabat, dan teman kita. Kita juga dapat merayakannya secara normal baru dengan melakukan doa dengan anggota keluarga di rumah dan membuat panggilan video dengan keluarga dan teman yang jauh, "katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved