Virus Corona
Reaksi China Disebut Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Covid-19 oleh Donald Trump
Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian menekankan negaranya sudah berusaha bersikap jujur
China melalui Persiden Xi Jinping menegaskan, dirinya mendukung adanya investigasi.
Namun, harus dilakukan setelah wabah terkendali.
Baca: Dokter Tidak Sarankan Simpan Makanan Pendamping ASI di Magic Com
Zhao pada awal pekan mengatakan, rancangan mosi yang saat ini tengah didiskusikan di Dewan Kesehatan Dunia menurutnya berbeda.
Dia menerangkan rancangan tersebut "sangat berbeda dengan dari apa yang disebut penyelidikan independen seperti yang didengungkan Australia".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dituding Trump Lakukan "Pembunuhan Massal", Ini Jawaban China
Tudingan Trump
China kembali dituding menjadi dalang dari pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia.
Tudingan itu lagi-lagi datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca: Kata Luhut, TKA China di Konawe Hanya Sedikit, Kurang dari 8 Persen
Melansir Kompas.com, Presiden Donald Trump pada Rabu (20/5/2020) memberi pernyataan yang menyalahkan Beijing atas 'pembunuhan massal sedunia' akibat pandemi tersebut.
Di dalam kicauannya di Twitter, Trump mengatakan ada beberapa 'orang gila' di China yang merilis sebuah pernyataan yang isinya menyalahkan pihak di luar China tentang virus corona.
Sosok 'orang gila' ini tidak diidentifikasi oleh Trump.
Presiden AS itu kemudian mengatakan, "Tolong katakan pada orang ini, bahwa (ini semua) adalah sebab ketidakmampuan China dan China telah melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia."
Virus corona yang pertama kali muncul di salah satu kota di China, yakni kota Wuhan pada akhir Desember 2019 telah menewaskan 323.000 jiwa.
Pandemi ini juga memicu kelumpuhan perekonomian banyak negara di dunia.
Trump yang awalnya berusaha untuk meminimalisir kecamannya sendiri dengan mengatkan berulang kali bahwa dia percaya China sedang menangani wabah itu, berbalik menjadi menyerang dan menyalahkan China atas pandemi virus corona.