Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Lagi-lagi Trump Serang China, Tuding Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Virus Corona

Trump mengatakan ada beberapa 'orang gila' di China yang merilis sebuah pernyataan yang isinya menyalahkan pihak di luar China

Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP
Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. 

Zhao pada Rabu menyoroti apa yang disebutnya sebagai 'kesalahan dan celah AS, kebohongan dan rumor-rumor AS."

"AS tampaknya telah lupa bahwa di masa lalu, para pemimpin AS telah berulang kali dan secara terbuka memuji kerja anti-Epidemi China," kata Zhao.

Zhao menyalahkan para politisi AS "yang ingin mengubah kesalahan tetapi tidak bisa menghilangkannya."

Sementara itu, selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Xi menekankan bahwa China menentang tindakan yang mengganggu kerja sama anti-epidemi internasional dan membahayakan upaya dunia terutama bagi negara berkembang untuk melawan pandemi virus corona.

Hal itu dilaporkan oleh kantor berita negara Xinhua.

"China bersedia untuk terus bekerja dengan komunitas internasional, termasuk Bangladesh, untuk mendukung peran kepemimpinan WHO, mempromosikan kerja sama pencegahan dan pengendalian bersama internasional, dan menjaga keamanan kesehatan masyarakat global," kata Xi.

Tetapi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada konferensi pers pada Rabu bahwa krisis Covid-19 telah mengakhiri ilusi AS tentang hubungan dekat dengan China.

Dia mengatakan, "kami sangat meremehkan sejauh mana Beijing secara ideologis dan politis berseteru dengan negara-negara bebas."

Pompeo, pejabat terdekat Trump, mengatakan China dipimpin oleh "rezim otoriter yang brutal."

Baca: Ekonomi Indonesia Makin Loyo Dihajar Corona, BKPM Siapkan Kemudahan Perizinan Investasi

"Tanggapan Partai Komunis China terhadap wabah Covid-19 di Wuhan telah mempercepat pemahaman kami yang lebih realistis tentang Komunis China," kata Pompeo.

"Hari ini, ketika kita semua duduk di sini pagi ini, Beijing terus menolak akses penyelidik ke fasilitas-fasilitas yang relevan, menahan sampel virus hidup, untuk menyensor diskusi tentang pandemi di China dan (masih) banyak lagi."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Trump Salahkan China atas 'Pembunuhan Massal' Pandemi Covid-19

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved