Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Lagi-lagi Trump Serang China, Tuding Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Virus Corona

Trump mengatakan ada beberapa 'orang gila' di China yang merilis sebuah pernyataan yang isinya menyalahkan pihak di luar China

Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP
Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - China kembali dituding menjadi dalang dari pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia.

Tudingan itu lagi-lagi datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca: Kata Luhut, TKA China di Konawe Hanya Sedikit, Kurang dari 8 Persen

Melansir Kompas.com, Presiden Donald Trump pada Rabu (20/5/2020) memberi pernyataan yang menyalahkan Beijing atas 'pembunuhan massal sedunia' akibat pandemi tersebut.

Di dalam kicauannya di Twitter, Trump mengatakan ada beberapa 'orang gila' di China yang merilis sebuah pernyataan yang isinya menyalahkan pihak di luar China tentang virus corona.

Sosok 'orang gila' ini tidak diidentifikasi oleh Trump.

Presiden AS itu kemudian mengatakan, "Tolong katakan pada orang ini, bahwa (ini semua) adalah sebab ketidakmampuan China dan China telah melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia."

Virus corona yang pertama kali muncul di salah satu kota di China, yakni kota Wuhan pada akhir Desember 2019 telah menewaskan 323.000 jiwa.

Pandemi ini juga memicu kelumpuhan perekonomian banyak negara di dunia.

Trump yang awalnya berusaha untuk meminimalisir kecamannya sendiri dengan mengatkan berulang kali bahwa dia percaya China sedang menangani wabah itu, berbalik menjadi menyerang dan menyalahkan China atas pandemi virus corona.

Pihak Gedung Putih sendiri tanpa memberikan bukti mengatakan virus corona berasal dari sebuah laborotarium dan secara tidak sengaja menyebar.

Selain berulang kali memberikan ancaman terhadap saingan perekonomian nomor satunya itu, Trump juga mengancam akan memotong pendanaan kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca: Yakin Dapat Obati Covid-19, Donald Trump Minum Obat Malaria Setiap Hari

Ancaman tersebut karena dia menganggap badan internasional itu telah bekerja sama dengan China dalam menyembunyikan wabah.

Keretakan hubungan diplomatik dengan cepat terbuka setelah Trump merayakan gencatan senjata dalam perang dagangnya dengan China dan muncul setelah berbulan-bulan melakukan pujian untuk Presiden China, Xi Jinping.

Kebohongan AS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengajukan pertanyaan pada briefing media harian di Beijing pada 8 April 2020.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengajukan pertanyaan pada briefing media harian di Beijing pada 8 April 2020. (GREG BAKER / AFP)

Baca: Brasil Catat Rekor Harian Tertinggi Kasus Infeksi Virus Corona, 19 Ribu Kasus Baru dalam 24 Jam

Meski begitu, ketegangan juga pernah merebak di China di mana juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian memicu amarah Washington dengan mempromosikan teori konspirasi yang mengatakan bahwa virus corona sebenarnya adalah virus yang dibawa pertama kali oleh tentara AS ke China.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved