Virus Corona
Miliki Kasus Corona Tertinggi di Dunia, Ini 4 Poin Kelemahan Penanganan Covid-19 di AS
Mantan kepala (BARDA), Rick Bright melakukan sidang atas tuntutannya karena pemindahan jabatan serta membeberkan kelemahan penanganan corona di AS.
Padahal pelindung hidung dan mulut itu sangat diperlukan paramedis yang menangani Covid-19.
"Saya ditanggapi dengan ketidakpedulian, mengatakan bahwa mereka terlalu sibuk, mereka tidak punya rencana, mereka tidak tahu siapa yang bertanggung jawab untuk pengadaan itu," kata Bright.
Bright mengaku dia sudah mendesak para pejabat untuk meningkatkan produksi ini.
Bukannya ditanggapi dengan meningkatkan pasokan serta produksi, atasannya justru meminta warga AS supaya mengurangi penggunaan masker.
Agar jumlah stok masker bisa digunakan untuk para pekerja medis.
3. Ada Usaha untuk Melancarkan Masuknya Hydroxychloroquine ke AS
Bright bersaksi, administrasi Trump mengeluarkan rekomendasi obat hydroxychloroquine untuk mengobati Covid-19.
"Kami memiliki proses peninjauan ilmiah yang sangat ketat untuk semua investasi yang kami lakukan untuk obat-obatan, vaksin dan diagnostik melalui BARDA dan melalui departemen kami," kata Bright.
"Ada beberapa upaya untuk mem-bypass proses pemeriksaan ketat yang membuat saya sangat khawatir," tambah Bright.
Keluhan inilah yang disinyalir menyebabkan Bright akhirnya diturunkan ke posisi dengan kuasa lebih kecil dalam penanganan corona.
4. Meragukan Timeline Pemerintah Bahwa Vaksin Siap 12 Hingga 18 Bulan
Bright menyebut timeline vaksin Gedung Putih sebagai jadwal yang agresif.
Dia memperingatkan administrasi jika vaksin terlalu dipercepat, negara mungkin tidak memiliki penilaian keamanan secara penuh.
"Tidak ada satu perusahaan pun yang dapat memproduksi cukup untuk negara kita atau dunia," kata Bright kepada anggota parlemen.
"Kita perlu memiliki strategi dan rencana sekarang untuk memastikan bahwa kita tidak hanya dapat mengisi vaksin itu, membuatnya, mendistribusikannya, mengelolanya dalam rencana yang adil dan merata."
"Kita belum memilikinya dan ini merupakan masalah yang signifikan," sambungnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)