Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Pakar Penyakit Menular, Anthony Fauci, Menentang Rencana Donald Trump Membuka Kembali Amerika

Terkait rencana Donald Trump membuka kembali Amerika, pakar penyakit menular menentangnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Tangkap Layar The Guardian
Dr Anthony Fauci - Terkait rencana Donald Trump membuka kembali Amerika, pakar penyakit menular, Anthony Fauci, menentangnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat kesehatan publik serta beberapa senator Partai Demokrat dan Republik menilai Amerika Serikat (AS) masih butuh waktu untuk menangani wabah corona.

Beberapa pihak merasa ide Presiden Donald Trump untuk segera membuka negara belum saatnya dilakukan.

Sehari setelah Trump mengklaim berhasil menang bertarung dengan wabah Covid-19, anggota inti gugus tugas virus corona-nya justru menyatakan pesan berbeda.

Dikutip dari USA Today, ahli penyakit menular top AS, Anthony Fauci, mengatakan meski langkah pencegahan sudah dilakukan, virus corona tidak bisa dikendalikan. 

Baca: China Turunkan Tarif untuk Produk-produk Impor Asal AS

Baca: Ketegangan Baru Perang Dagang AS dan China Bikin Pasar Saham Asia Tiarap

Menurutnya, melonggarkan batasan terlalu cepat akan semakin menyakiti bangsa.

Banyak infeksi dan kematian serta dampak yang diderita akibat pandemi ini.

Lebih lanjut, keputusan untuk membuka negara kemungkinan menjadi paradoks.

Bukannya memulihkan ekonomi, tapi justru makin menghambatnya.

"Hal ini justru akan memundurkan langkah dibanding maju," kata Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Itu adalah perhatian utama saya," tambahnya.

Ahli penyakit menular top di AS, Dr Anthony Fauci menyampaikan pesan untuk para pengunjuk rasa yang mengabaikan perintah tinggal di rumah.
Ahli penyakit menular top di AS, Dr Anthony Fauci menyampaikan pesan untuk para pengunjuk rasa yang mengabaikan perintah tinggal di rumah. (wikipedia)

Di hari yang sama dengan pernyataan Fauci, Gedung Putih mengumumkan Trump akan melakukan perjalanan ke Pennsylvania pada Kamis ini.

Misi presiden adalah untuk menyoroti argumennya tentang ekonomi Amerika yang bisa segera dibuka kembali dan kehidupan berjalan normal.

"Kami telah bertemu saat ini dan kami telah menang," kata Trump pada Senin lalu.

Meski tidak jelas maksudnya, publik mengartikan kalimat Trump ini sebagai AS yang sudah menang dalam pengujian Covid-19.

Trump berulang kali membidik gubernur Demokrat, seperti Gretchen Whitmer dari Michigan dan Jay Inslee dari Washington, yang tidak segera membuka wilayahnya.

Semakin jelas ketika Trump menulis cuitan yang membandingkan negara bagian yang siap membuka wilayah dengan sebaliknya.

"Orang-orang hebat di Pennsylvania menginginkan kebebasan mereka sekarang dan mereka sepenuhnya menyadari apa yang diperlukan."

"Demokrat bergerak lambat, di seluruh AS, untuk tujuan politik," tulis Trump.

Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020
Presiden AS Donald Trump berbicara saat pengarahan harian tentang virus corona di Brady Briefing Room di Gedung Putih Washington, DC. pada 23 April 2020 (MANDEL NGAN / AFP)

Sejatinya, penanganan Trump pada pandemi ini bisa jadi ancaman atau malah menaikkan elektabilitasnya pada pemilihan November mendatang.

Trump menilai rencana membuka AS kembali dan melancarkan ekonomi seperti semula bakal menjadi tiket kemenangan di Pemilu 2020.

Namun, Demokrat justru mengecam langkah Trump ini sebagai penanganan yang tidak memikirkan ancaman virus.

Kongres Partai Republik kini pusing dengan dua hal, mempertahankan ide Trump untuk membuka negara kembali atau memilih tetap menutup negara karena takut virus ternyata tidak terkendali.

Baca: Kronologi Jatuhnya Pesawat MAF di Danau Sentani, Pilot Warga AS Sempat Minta Mendarat Darurat

Baca: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.905 per Dolar AS, 12 Mei 2020, Berikut Pergerakan Mata Uang di Asia

Fauci mengatakan kepada para senator virus corona tidak mungkin hilang begitu saja, seperti halnya yang berkali-kali dikatakan Trump.

"Ini akan hilang tanpa vaksin," kata Trump kepada anggota parlemen Republik pada Jumat silam.

"Ini akan pergi, dan kita tidak akan melihatnya lagi, mudah-mudahan, setelah jangka waktu tertentu," tambahnya.

Tapi Fauci menolak anggapan itu.

"Itu tidak akan terjadi karena itu virus yang sangat menular," kata Fauci.

"Bahkan jika kita mendapatkan kontrol yang lebih baik selama bulan-bulan musim panas, kemungkinan akan ada virus di suatu tempat di planet ini yang pada akhirnya akan kembali kepada kita," jelas Fauci.

Jadi pakar penyakit menular ini memperingatkan negara agar bersiap dengan gelombang kedua pandemi ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved