Virus Corona
Muncul 6 Kasus Baru Covid-19, China Lockdown Kota Jilin
Muncul 6 Kasus Baru Covid-19, Pemerintah China mengisolasi Kota Jilin di bagian timur laut negara itu mulai Rabu (13/5/2020).
TRIBUNNEWS.COM, JILIN – Pemerintah China mengisolasi Kota Jilin di bagian timur laut negara itu mulai Rabu (13/5/2020).
Kota ini berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa.
Sebelumnya, kota kecil Shulan yang di-lockdown menyusul temuan kasus infeksi virus Corona.
Shulan berpenduduk 600.000 jiwa.
Kedua kota ini sama-sama berada di wilayah barat laut Provinsi Jilin.
Temuan kasus positif Covid-19 di kedua kota itu memicu kekhawatiran gelombang kedua wabah yang akan datang melanda negara itu.

Wuhan, episentrum asli pandemi virus corona, melaporkan setidaknya lima kasus baru infeksi pribumi pada Senin (10/5/2020).
Ini menimbulkan kecemasan China belum sepenuhnya menang melawan virus Corona.
Kota Jilin langsung diisolasi, mobilitas keluar masuk kota itu dilarang, setelah muncul konfirmasi enam pasien baru terinfeksi pada Selasa (12/5/2020).
Lima di antaranya dilacak langsung ke sebuah kasus di kota tetangga, Shulan.
"Untuk menghentikan penyebaran epidemi, kami telah memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian di daerah perkotaan Jilin," kata Wakil Wali Kota Jilin, Gai Dongping.
Sementara itu Shulan, sebuah kota berpenduduk 700.000, menyesuaikan tingkat risikonya dari sedang ke tinggi selama akhir pecan.
Itu terjadi setelah konfirmasi 14 kasus baru infeksi virus corona, kurang dari tujuh hari setelah Beijing menyatakan setiap wilayah di China berisiko rendah.
Shulan menjadi satu-satunya daerah di Cina yang kini memiliki risiko tinggi.
Karena itu ruang publik telah ditutup dan penduduk telah diperintahkan untuk tinggal di rumah.
Kedua kota itu dekat dengan perbatasan China dengan Korea Utara dan Rusia, dan karena itu mereka menangguhkan semua kereta penumpang yang keluar dan masuk.
"Kami sekarang dalam situasi perang," kata Wakil Wali Kota Shulan, Jin Hua.
Sekretaris Partai Komunis Wuhan, Zhang Yuxin, dipecat khir pekan lalu karena dinilai lemah mengawasi persebaran baru penyakit ini di kota itu.
Pada 11 Mei, Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta orang, telah melaporkan 50.334 total kasus dan sedikitnya 3.869 kematian.
"Kami harus tegas menghadapi risiko kembalinya wabah itu,” kata otoritas kesehatan Wuhan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.
Menurut Pusat Sumber Daya Coronavirus Universitas Johns Hopkins, pada 12 Mei, China telah memiliki 84.010 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan setidaknya 4.637 kematian.
Dua kluster wabah China saat ini, di timur laut dan di Provinsi Hubei, tempat pandemi itu muncul pada akhir 2019.
Kota itu terpisah ratusan kilometer, memicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi yang ditakuti itu mungkin turun di negara itu tidak lama setelah isolasi nasional dicabut.
(Tribunnews.com/Russia Today/DailyMail/xna)