Virus Corona
Corona Sebabkan Emisi Karbon di India Menurun Drastis untuk Pertama Kalinya dalam Empat Dekade
Analisis yang dirilis pada (12/5/2020) lalu menjelaskan India mengalami penurunan emisi karbon tahun pertama untuk pertama kalinya dalam empat dekade
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah analisis yang dirilis Selasa (12/5/2020) lalu menjelaskan bahwa India mengalami penurunan emisi karbon tahun pertama untuk pertama kalinya dalam empat dekade.
Perlambatan ekonomi, pertumbuhan penggunaan energi terbarukan di negara itu, dan dampak pandemi corona, semuanya berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Begitulah sebab yang dinyatakan analisis dari situs web lingkungan, Carbon Brief tersebut.
Dikutip dari CNN, para peneliti menilai, setahun lalu permintaan pembangkit listrik termal di India melemah.

Sebab permintaan yang ada lebih rendah dan persaingan yang ketat dari energi terbarukan.
Namun, langkah-langkah penguncian untuk mengekang penyebaran virus corona menyebabkan penurunan emisi karbon yang curam pada Maret lalu.
Sampai-sampai pertumbuhan pembangkit tenaga termal ada di bawah nol untuk pertama kalinya dalam tiga dekade.
Para analis menghitung penurunan emisi karbon pada Maret lalu sekitar 15 persen.
Kemungkinan naik dua kali lipat atau 30 persen pada April.
Para peneliti yang mendalami penggunaan minyak, gas, dan batubara memperkirakan emisi CO2 turun 30 ton pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret silam.
Mereka juga mengatakan bahwa penurunan emisi kali ini adalah penurunan tahunan pertama dalam empat dekade.
Baca: Insiden Bentrokan di Perbatasan China-India, Lukai 11 Tentara dari Kedua Negara
Baca: Pemerintah Terus Upayakan Pemulangan WNI Anggota Jamaah Tabligh di India
Analis dari Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) mencatat bahwa permintaan batubara di India sudah menurun, dengan pengiriman batubara turun 2% pada tahun fiskal yang berakhir Maret, jadi yang pertama dalam dua dekade.
Namun, tren ini meningkat pada Maret, dengan penjualan batubara turun 10% dan impor turun 27,5%.
India memberlakukan penguncian nasional pada 25 Maret untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Pemerintah menutup pabrik, pasar, toko, tempat-tempat ibadah dan menangguhkan sebagian besar transportasi umum dan pekerjaan konstruksi.