Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Sekolah-sekolah di Australia Mulai Dibuka Lagi

Pemerintah Australia sudah mulai melonggarkan kebijakannya terkait dengan wabah Covid-19.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Sekolah-sekolah di Australia Mulai Dibuka Lagi
highschoolaustralia.com
Ilustrasi kegiatan belajar SMA di Australia

*Belum Berlaku di Seluruh Negara Bagian

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY -- Pemerintah Australia sudah mulai melonggarkan kebijakannya terkait dengan wabah Covid-19.

Negeri tersebut sudah mulai membolehkan murid-murid di sejumlah negara bagian di Australia (Aussie) mulai kembali bersekolah pada Senin (11/5/2020), setelah mendapat perpanjangan liburan akibat pembatasan sosial terkait upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Di New South Wales (NSW), negara bagian dengan populasi terbanyak, murid-murid mulai masuk sekolah secara terbatas, selagi pemerintah masih berupaya mengurangi risiko penularan virus corona.

"Saya paham hal ini menjadi kelegaan yang besar bagi para keluarga. Demikian juga bagi pemerintah negara bagian karena kami tahu betapa pentingnya anak-anak menerima pelajaran secara tatap muka langsung," kata Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian.

Pemerintah NSW menyebut pihaknya telah menyalurkan ribuan liter sabun dan cairan pencuci tangan ke sekolah-sekolah, serta alat pelindung diri dan pelacak suhu tubuh.

Kegiatan kelas akan dikurangi, kontak fisik antarsiswa juga diminimalisasi.

Baca: Terbongkarnya Kebohongan Penjual Daging Sapi yang Ternyata Babi, 1 Tahun Jualan Diolesi Boraks

Baca: Masjid Agung Al Azhar Ingatkan Sosok Buya Hamka, Warisan Memakmurkan Masjid Masih Dilestarikan

Baca: Kabar Gembira, THR ASN Senilai Rp 6,77 Triliun Cair 15 Mei 2020

Menurut Berejiklian, siswa tingkat akhir yang terganggu ujiannya akan menghadiri sedikitnya tiga hari di kelas dalam sepekan. Sedangkan kegiatan belajar mengajar akan dilakukan secara penuh pada akhir Mei.

NSW menjadi wilayah yang mencatatkan 45 persen dari kasus nasional Covid-19 di Australia, yang totalnya sebanyak 6.941 kasus positif dan 97 kematian.

Namun, pemerintah negara bagian tersebut akan melonggarkan sejumlah pembatasan pergerakan warga pada pekan ini seiring dengan penurunan kasus baru.

Negara bagian itu hanya mencatatkan satu kasus baru dalam 24 jam terakhir hingga Senin pagi, dari jumlah 13 kasus baru secara nasional.

Sedang pemerintah Negara Bagian Victoria --wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi kedua di negara itu-- meminta orang tua murid untuk tetap menjaga anak mereka berada di rumah hingga pertengahan tahun ini.

Setelah pada Jumat (8/5) menyampaikan rencana tiga tahap untuk melonggarkan pembatasan sosial bagi warga Australia hingga Juli nanti, para pejabat federal akan kembali membahas rencana lanjutan pada Senin, khususnya mengenai risiko penularan di transportasi umum saat kegiatan bisnis dibuka
kembali.

Pejabat Departemen Kesehatan, Nick Coatsworth, menyebut warga Australia maupun pelaku bisnis dan pengelola tempat umum harus dapat bertanggung jawab untuk melaksanakan aturan pembatasan sosial secara mandiri demi mencegah kemunculan gelombang kedua infeksi Covid-19.

"Gelombang (kedua) di seluruh negeri ini memang cenderung tidak terjadi, namun masih mungkin jika kita terlalu banyak berada di luar dan berkumpul," kata Coatsworth dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel Nine.

Dia menambahkan, "Kami ingin orang-orang keluar rumah, toko-toko kembali buka, namun mereka harus melakukannya secara bertanggung jawab."

Sejauh ini, Australia telah mampu mencegah jumlah kematian tinggi akibat Covid-19 --seperti yang terjadi di negara-negara lain-- setelah menerapkan aturan diam di rumah secara nasional serta menutup perbatasan, termasuk antarnegara bagian. (cnn/rtr/feb)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved