Virus Corona
Virus Corona di Filipina: Hampir 10.000 Tahanan Dibebaskan karena Ketakutan akan Wabah Covid-19
Hakim Agung Filipina, Mario Victor Leonen mengatakan ada 9.731 tahanan telah dibebaskan karena meningkatnya kekhawatiran penyebaran virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Filipina telah membebaskan hampir 10 ribu narapidana.
Pejabat Mahkamah Agung mengatakan, negara itu berlomba untuk menghentikan penyebaran virus corona di fasilitasnya yang padat.
Hakim Agung Mario Victor Leonen mengatakan ada 9.731 tahanan telah dibebaskan.
"Pengadilan sangat menyadari situasi padat di penjara kami," katanya kepada wartawan, Sabtu (2/5/2020).
Mengutip dari Al Jazeera, Sabtu (2/5/2020), langkah ini mengikuti arahan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung ke pengadilan yang lebih rendah untuk membebaskan mereka yang menunggu persidangan di penjara.
Leonen mengatakan, ini mengingat, mereka tidak mampu membayar uang jaminan.
Baca: Kejaksaan Negeri Pidie Heboh, Tahanan Kabur Usai Jalani Sidang Online di Rutan Kelas II B Sigli
Baca: Tahanan Palestina di Penjara Israel Tewas Karena Tidak Dapat Perawatan Medis

Lebih lanjut, di antara mereka yang diperintahkan dibebaskan merupakan tahanan yang dijatuhi hukuman penjara selama enam bulan atau di bawahnya.
Serta tahanan lansia yang memenuhi syarat dan tahanan yang sakit.
Menurut laporan berita, mereka dibebaskan antara 17 Maret hingga 29 April 2020.
Tidak Mungkin Melakukan Pembatasan Fisik di Penjara
Sebagaimana diketahui, memberlakukan pembatasan fisik tidak mungkin bisa diterapkan di penjara,
Beberapa sel tahanan kadang diisi hingga lebih dari lima kali kapasitasnya.
Wabah virus corona telah dilaporkan di beberapa penjara yang paling padat di Filipina.
Para narapidana dan staf penjara mulai khawatir terpapar virus mematikan tersebut.
Di antara mereka yang melaporkan wabah adalah Penjara Kota Quezon di ibukota, Manila.
Ini merupakan sebuah fasilitas yang sangat ramai, sehingga para napi bergantian tidur di tangga dan lapangan basket terbuka.
Wabah terburuk sejauh ini merebak di dua penjara di pulau tengah Cebu.
Di mana dua penjara kota telah mengumumkan 348 infeksi gabungan, di antara lebih dari 8 ribu narapidana pada Jumat.

Menurut data pemerintah, lebih dari 450 penjara saat ini menahan sekitar 136.000 napi.
Para pakar kesehatan memperingatkan bahwa situasi saat ini merupakan bom waktu.
Baca: Napi Asimilasi Bakar Rumah Mertua Setelah Ditolak Sang Istri Tinggal di Kediamannya
Baca: Hingga 2 Mei, Kemenkumham Bebaskan 39.193 Narapidana Lewat Program Asimilasi dan Integrasi
Kelompok Hak Asasi manusia Serukan Pembebasan Awal
Wabah baru-baru ini memicu seruan dari kelompok-kelompok hak asasi untuk pembebasan awal para tahanan yang didakwa melakukan pelanggaran tanpa kekerasan serta orang sakit dan orang tua.
Kepadatan penjara telah menjadi masalah yang lebih besar sejak Presiden Rodrigo Duterte meluncurkan penumpasan narkoba pada tahun 2016.
Kebijakan tersebut telah menyebabkan ribuan orang dikirim ke penjara.
Berdasarkan data yang diakses dari worldmeters, Filipina telah mencatat 8.928 kasus virus corona dan 603 kematian, Minggu (3/5/2020).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)