Virus Corona
Spanyol Longgarkan Lockdown Ketat setelah AS Menyetujui Obat untuk Virus Corona
Setelah 48 hari berada dalam lockdwon ketat, penduduk Spanyol menghirup udara bebas dan menikmati berjalan di luar ruangan, Sabtu (2/5/2020)
Lebih jauh, di dekat taman Retiro, banyak warga berlarian dan terkadang berkelompok.
Kerumunan pelari terlihat berbaur dengan pengendara sepeda dan pemain skateboard menikmati olahraga di bawah sinar matahari di lingkungan pantai Barcelona.
"Ini semua tampak agak gila bagi saya. Pada hari pertama kami mendapatkan kebebasan, saya sama sekali tidak melihat jarak yang aman," kata Christian, seorang Italia yang tinggal di Barcelona.
"Aku tidak berharap melihat ribuan orang berlari seperti ini," terangnya.
Wajib Gunakan Masker
Secara tegas Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan warganya wajib mengenakan masker, terutama saat menggunakan transportasi umum, Senin (4/5/2020) besok.
Lebih lanjut, ia menegaskan, para anak-anak dan orang tua masih menghadapi beberapa batasan untuk berpergian ke luar.
Melonggarkan Lockdown
Spanyol, Jerman, Austria, dan negara-negara Skandinavia secara bertahap mengurangi lockdown karena kasus-kasus virus melambat.
Meski mereka akan tetap menerapkan langkah-langkah jarak sosial, penggunaan masker dan pengujian untuk mencoba melacak infeksi virus corona.
Lebih jauh, Prancis, yang akan mencabut sebagian dari pengunciannya pada Sabtu (11/5/2020) mendatang.
Negara tersebut juga memutuskan untuk memperpanjang darurat kesehatan selama dua bulan hingga akhir Juli 2020.
Setelah penutupan dua bulan, orang Italia pada Senin (4/5/2020) akan diizinkan untuk berjalan-jalan di taman dan mengunjungi kerabat.
Restoran dapat dibuka untuk takeout dan toko grosir dapat melanjutkan bisnis.
"Kami harus menjaga jarak sosial, tingkat kebersihan maksimum, dan masker," kata pejabat tanggap darurat Domenico Arcuri pada konferensi pers.