Virus Corona
Yaman Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona
Menteri Kesehatan Yaman mengatakan, negara tersebut telah melaporkan dua kematian pertamanya akibat virus corona, Rabu malam (29/4/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Yaman mengatakan, negara tersebut telah melaporkan dua kematian pertamanya akibat virus corona, Rabu malam (29/4/2020).
Negara yang dilanda perang itu juga melaporkan beberapa kasus infeksi virus corona.
Lebih lanjut, otoritas Yaman juga melaporkan lima kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Mengutip dari Al Jazeera, PBB mengungkapkan kekhawatiran wabah virus corona dapat menyebar dan tidak terdeteksi di negara yang jutaan warganya menghadapi bencana kelaparan dan kekurangan perawatan medis.
Sebagaimana diketahui, Perang Yaman antara milisi Houthi dan pasukan pro-pemerintah meningkat pada Maret 2015.
Saat itu, koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi terhadap para milisi yang masih mengendalikan sebagian besar negara, termasuk ibu kota.
Baca: Dilanda Perang, Yaman Konfirmasi Kasus Virus Corona Pertama
Baca: Donald Trump Klaim Serangan Pasukan AS di Yaman Tewaskan Pemimpin Al Qaeda, Qassim al-Rimi

Lebih jauh, Al Jazeera melaporkan, Dewan Transisi Selatan (STC) separatis pada Minggu (26/4/2020) menyatakan aturan darurat di selatan.
Ini merupakan suatu langkah yang mengancam untuk memperpanjang konflik dengan pemerintah.
Kasus Virus Corona di Yaman
Masih dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, kasus-kasus infeksi virus corona dilaporkan di kota pelabuhan selatan Aden.
Kasus itu mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan jam malam 24 jam dalam tiga hari.
Sebelumnya, Yaman hanya mendeteksi satu kasus infeksi virus corona.
Pejabat Kesehatan Internasional telah lama memperingatkan populasi Yaman bisa sangat rentan terhadap wabah.
Mereka menambahkan, virus corona akan sulit dideteksi di negara, di mana infrastruktur kesehatannya telah dirusak oleh perang bertahun-tahun.
Baca: Dilanda Perang, Yaman Konfirmasi Kasus Virus Corona Pertama
Baca: Arab Saudi-UEA Lakukan Serangan Udara di Ibu Kota Yaman
PBB: Kemungkinan Nyata Virus Menyebar