Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Minta Warga Tinggal di Rumah, Wali Kota Texas ini Justru Pergi ke Salon Kuku

Wali Kota Texas Selatan meminta maaf karena melanggar anjurannya sendiri untuk tetap tinggal di rumah saat pandemi corona.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
beaumonttexas.gov via NBC dan Twitter @LetsGoStros2019
Wali Kota Texas Ini Justru Pergi ke Salon Kuku 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Texas Selatan meminta maaf karena melanggar anjurannya sendiri untuk tetap tinggal di rumah saat pandemi C orona.

Ini terjadi setelah beredar foto Wali Kota Beaumont, Becky Ames yang sedang bersantai di salon kuku di media sosial.

Tidak butuh waktu lama, postingan itu kemudian mengundang kontroversi di masyarakat.

Alhasil mendorong penyelidikan oleh jaksa setempat kepada sang Wali Kota ini, sebagaimana dilaporkan NBC News. 

Pada gambar tersebut, Ames terlihat menggunakan masker dan duduk dengan dua tangannya di atas meja.

Menurut afiliasi NBC KBMT di Beaumont, foto itu diambil di The Nail Bar.

Hingga kini, pihak salon itu belum mengonfirmasi foto tersebut.

Tentu saja, foto itu memicu kritik pedas dari warga Beaumont.

Baca: 70 Mahasiswa Texas Pergi Liburan Musim Semi, Begitu Pulang, 44 di Antaranya Positif Corona

Baca: Penembakan di Pasar Loak Houston, Texas, Tujuh Orang Terluka

Beredar di Twitter dan diunggah akun @LetsGoStros2019, banyak yang menyayangkan Wali Kota yang terang-terangan melanggar perintah di rumah saja ini.

Padahal langkah pencegahan penularan Covid-19 itu merupakan anjurannya sendiri.

"@GregAbbott_TX apakah anda tahu bahwa Wali Kota Beaumont Tecas, Becky Ames melanggar perintahnya dengan pergi ke salon kuku padahal salon kuku di Beamount hanya boleh membeli barang saja?"

"Terakhir kali aku cek, kamu tidak perlu membersihkan kuku untuk membeli sesuatu," bunyi keterangan foto itu.

Menyusul fotonya yang menuai kritikan, pada Kamis lalu Ames mengeluarkan permintaan maaf.

Dia mengatakan bahwa dirinya tidak mempertimbangkannya.

"Aku berjanji tidak ada niat jahat yang diinginkan," tulisnya dalam sebuah pernyataan.

"Seharusnya aku tidak pernah memasuki salon Selasa lalu."

"Aku tidak bermaksud mengambil hak istimewa pribadi sembari meminta orang lain untuk berkorban dan untuk itu aku benar-benar menyesal," sambungnya.

Ames memohon kepada warganya untuk memaafkan dan menyesali perbuatannya ini.

"Sebagai pejabat terpilih saya ditahan dengan standar yang lebih tinggi, saya menyesali tindakan saya hari itu."

"Saya benar-benar minta maaf dan saya berdoa Anda akan memaafkan saya," katanya.

Baca: Kapal Perang AS kembali Berlayar di Selat Taiwan Setelah Ketegangan dengan China Meningkat

Baca: Reaksi Warga AS Terhadap Kebijakan Donald Trump Setujui Jokowi Kirim Ventilator ke Tanah Air

Gubernur Texas, Greg Abbott mengeluarkan perintah tinggal di rumah dan menutup semua bisnis tidak penting, termasuk salon kuku, sejak 2 April.

Sedangkan Wali Kota Ames mengatakan hal serupa untuk warga Beamount seminggu sebelumnya, pada 27 Maret.

Ames mengaku dia pergi ke salon setelah berbicara dengan pemilik tentang cara menghapus manikur yang sudah lama.

Ames mengatakan dia membutuhkan aseton dan pemilik salon itu berjanji akan memberinya beberapa.

Kemudian pemilik salon memberi perawatan pada kuku Ames dengan merendamnya di sebuah mangkuk.

Ames mengatakan dia hanya 10 menit berada di salam sana dan kukunya pun tidak selesai.

Pemilik salon mengatakan bahwa keterangan Ames sama dengan foto yang beredar itu.

Departemen Perizinan dan Peraturan Texas dan Kantor Kejaksaan Distrik Jefferson sedang menyelidiki kejadian tersebut.

"Kami sedang meninjau untuk menentukan apakah ada pelanggaran," kata Jaksa Distrik Bob Wortham.

Juru bicara Departemen Perizinan dan Peraturan Texas, Tela Mange mengatakan sedang menyelidiki adanya pelanggaran dan hal tersebut akan diserahkan kepada jaksa.

Bila terbukti bersalah, Ames terancam denda hingga USD 1.000 atau sekira Rp 15 juta.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved