Virus Corona
Catatan Dokter: Mengapa Perokok Lebih Rentan Terhadap Virus Corona?
Menurut WHO, rokok dikabarkan telah menewaskan lebih dari delapan juta orang per tahun.
Penelitian Tunjukkan Merokok Bahayakan Sistem Kekebalan Tubuh
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa merokok membahayakan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Asap rokok menekan fungsi sel-sel kekebalan tetapi juga menyebabkan aktivasi dan perekrutan sel-sel inflamasi ke dalam paru-paru.
Aktivitas tersebut mengarah pada pelepasan bahan kimia lain.
Baca: Selain Paru-paru, Virus Corona Juga Serang Lapisan Pembuluh Darah? Ini Kata Peneliti
Selanjutnya mengubah fungsi sel-sel kekebalan secara merugikan.
Ini mungkin menjelaskan mengapa perokok mungkin lebih rentan untuk mengembangkan konsekuensi serius Covid-19.
Teori lain yang menarik yang telah dikemukakan mengapa perokok lebih berisiko, berkaitan dengan protein yang disebut reseptor angiotensin-converting enzyme-2 (ACE2).
Reseptor ini ditemukan di permukaan sel-sel saluran pernapasan.
Virus Covid-19 harus 'duduk' di dalam reseptor ini agar dapat bereplikasi dan menyebar.
"Kami menyadari bahwa merokok dapat meningkatkan jumlah reseptor ACE2 ," tulis catatan dokter tersebut.
"Ini tetap merupakan teori spekulatif dan kami belum memahami apa artinya ekspresi reseptor ACE2 yang naik atau rendah dapat menjadi prognosis bagi orang yang mengontrak Covid-19," tambah catatan dokter itu.
"Studi lebih lanjut diharapkan akan memberi lebih banyak cahaya," tegas catatan dokter tersebut.
Tampaknya kemungkinan besar bahwa peningkatan keparahan gejala Covid-19 pada perokok adalah hasil dari kombinasi faktor.
Termasuk kondisi kesehatan yang disebabkan oleh merokok, kesehatan pernapasan dasar yang buruk, hipotesis reseptor ACE2, komorbiditas (kondisi bersamaan) dan penekanan sistem kekebalan.
Semua ini menunjuk pada satu kesimpulan, saatnya untuk berhenti merokok.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)