Jumat, 3 Oktober 2025

Setelah Isu Corona, Oposisi Jepang Kini Mempermasalahkan Kunjungan Istri Shinzo Abe ke Oita

Sebelumnya kalangan opoisisi dalam sidang parlemen selama ini mengkritik PM Shinzo Abe terkait virus corona, namun hal itu bisa diantisipasi Abe.

Editor: Dewi Agustina
Foto Shukan Bunshun
PM Jepang Shinzo Abe dan Akie Abe (kanan) saat ber-hanami tahun lalu (2019). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kini diterpa isu seputar sang istri yang disebut-sebut melakukan perjalanan ke Perfektur Oita belum lama ini di tengah pendemi corona.

Sebelumnya kalangan opoisisi dalam sidang parlemen selama ini mengkritik PM Shinzo Abe terkait virus corona di negaranya, namun hal itu bisa diantisipasi Shinzo Abe dengan berbagai antisipasi untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Masalah Corona telah habis, kini mencari-cari masalah yang aneh-aneh, mempermasalahkan istri PM Jepang Shinzo Abe, Akie, saat perjalanan ke Perfektur Oita 15 Maret lalu," kata sumber Tribunnews.com, Senin (20/4/2020).

Baca: Liga 2 - Kisah Winger Sriwijaya FC Soal Ramadhan dan Istri Tercinta

Kegaduhan mulai dilakukan Jumat minggu lalu berkat tulisan majalah mingguan Shukan Bunshun, seorang anggota oposisi menanyakan kebenaran Akie Abe jalan-jalan ke perfektur Oita tanggal 15 Maret 2020.

"Istri saya tidak jalan-jalan ke Oita. Dia berdoa ke kuil di Oita setelah itu pulang dan tidak ke mana-mana bersama teman-temannya," kata PM Shinzo Abe, Jumat (17/4/2020) di sidang parlemen Jepang.

Tanggal 15 Maret Akie berkunjung ke Kuil Usa Jingu di Perfektur Oita bersama teman-temannya.

Baca: Pemudik dari Jakarta Dinyatakan Sembuh dari Corona, Justru Wafat 12 Jam setelah Dibolehkan Pulang

Setelah berdoa di sana rombongan kembali ke hotel dan tidak jalan-jalan ke mana-mana.

"Bagi para anggota parlemen juga saat ini tentu kalau ada keperluan pulang kampung, bisa diantisipasi dulu dengan telepon dulu kepada keluarga menjelaskan segalanya. Sehingga bisa menghindarkan ke luar rumah," lanjut PM Abe.

Abe juga menekankan bahwa kunjungannya jauh sebelum diumumkan adanya 3 hal penting "padat, dekat dan tertutup" oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike tanggal 25 Maret 2020.

Akie Abe, Istri PM Jepang Shinzo Abe
Akie Abe, Istri PM Jepang Shinzo Abe (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo)

"Itu kunjungan tanggal 15 Maret. Setelah 25 Maret fase telah berubah sekali sejak saat itu. Risiko terinfeksi juga semakin tinggi. Kita seharusnya tidak pergi ke luar jika tidak perlu atau mendesak sekarang ini," lanjut PM Shinzo Abe.

"Memang oposisi pekerjaannya begitu, selalu mencari kesalahan sekecil apa pun akan diangkat ke parlemen, sebagai upaya untuk menjatuhkan PM Jepang. Setelah ditangkap ke parlemen karena ada liputan TV langsung, oposisi berharap citra PM Abe akan jatuh di mata masyarakat, jadi jelek dan bisa menjatuhkan PM Abe," kata sumber Tribunnews.com.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved