Presiden Brasil Dukung Demo Anti-Karantina pada Pemerintahan dan Serukan Kudeta Militer
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dengan antusias berpidato di hadapan para demonstran anti-karantina atau lockdown di Brasilia.
Karavan anti karantina, menjadi bagian aksi demonstrasi yang diorganisir di Rio de Jainero dan San Paulo.
Di sana adalah tempat para pendukung Bolsonaro berkeliling dan membunyikan klakson serta mengibarkan bendera Brasil.
Tidak hanya oposisi yang menentang aksi Bolsonaro, bahkan mantan sekutunya pun mengatakan demikian.
Senator Sérgio Olímpio Gomes menilai Presiden telah membahayakan kehidupan warga dengan mendorong pertemuan massa seperti itu.
"Ini meningkatkan risiko infeksi massal dan sistem kesehatan masyarakat tidak akan dapat menyerap volume pasien, meningkatkan jumlah kematian," katanya.
Presiden Bolsonaro suah lama memuji kediktatoran militer di Brasil yang sudah berjalan selama 21 tahun.
Dia menyebutnya itu adalah era keemasan.
Namun dukungannya yang tegas kepada para demonstran ini justru meminta agar militer mengambil kendali penuh atas pemerintah.
Tentu saja aksi ini memicu kecaman keras dari sejumlah lini pemerintahan.
"Sangat menakutkan melihat demonstrasi yang menyerukan kembalinya rezim militer 30 tahun setelah demokrasi dipulihkan," kata Hakim Agung Luís Roberto Barroso.
"Kediktatoran disertai dengan kekerasan terhadap musuh, sensor dan intoleransi. Orang baik yang mencintai Brasil tidak menginginkan hal itu."
Bolsonaro Pecat Menteri Kesehatan
Perbedaan pandangan membuat Bolsonaro akhirnya memecat Menteri Kesehatan Brasil, Luiz Henrique Mandetta pada Kamis (16/4/2020).
"Saya baru saja mendengar dari Presiden Jair Bolsonaro pemberitahuan tentang pemberhentian saya sebagai Menteri Kesehatan," tulis Luiz Henrique Mandetta pada Twitter-nya Kamis (16/4/2020).
Menyusul pernyataan itu, dia kemudian berterima kasih kepada rekan-rekannya dan berhadap penggantinya akan sukses.