Virus Corona
Wanita di Jerman Nyalakan Ratusan Lilin Wujud Duka Cita untuk Korban Virus Corona
Gertrud Schop, telah menyalakan hampir 4.000 lilin dalam bentuk salib di rumahnya di Zella-Mehlist untuk mengenang 3.868 orang korban virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita di Jerman menyalakan ratusan lilin berbentuk salib raksasa untuk mengenang mereka yang telah gugur karena virus corona.
Persembahan indah ini terdiri dari hampir 4.000 lilin yang mewakili ribuan orang di Jerman yang telah meninggal akibat Covid-19.
Gertrud Schop, seorang penasihat pajak mengatakan ingin melakukan sesuatu untuk menghormati para korban.
Terlebih pada saat pelayanan gereja ditangguhkan sementara sebagai upaya melawan corona.
Dia mengatur lilin di rumahnya di kawasan Zella-Mehlist, sebuah kota di distrik Schmalkalden-Meiningen, di Thuringia, Jerman.
Baca: VIDEO Tenaga Medis Rawat Bayi 3 Bulan karena Ibu, Nenek, dan Pamannya Positif Corona
Dia akan melanjutkan hal ini sampai vaksin untuk Covid-19 tersedia, mengutip dari Mirror News.
Gerakan simbolik salib yang disatukan oleh wanita berusia 60 tahun itu dibantu beberapa sukarelawan.
Ia membutuhkan waktu tujuh jam untuk menyelesaikannya.
Persembahan itu ia lakukan bersamaan dengan pengumuman dari Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, yang mengatakan jumlah infeksi telah "menurun secara signifikan."
Baca: Donald Trump Setop Danai WHO, Menlu Jerman: Menyalahkan Pihak Lain Bukanlah Solusi
"Wabah yang terhitung pada hari ini menjadi dapat dikendalikan," kata Jens Spahn dalam konferensi pers, Jumat (17/4/2020).
Jens Spahn mengatakan, tindakan penguncian (lockdown) yang dimulai pada 18 Maret lalu telah memperlihatkan hasilnya.
Mengutip dari data worldometer, hingga Minggu (19/4/2020), kasus kematian di Jerman mencapai 4.538 kasus.
Sementara jumlah pasien yang terkonfirmasi positif mencapai 143.724 kasus.
Baca: Jerman Perpanjang Lockdown Hingga 3 Mei 2020 Dengan Sejumlah Kelonggaran
Jerman menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah pasien positif corona terbanyak.
Namun, Robert Koch Institute telah mengonfirmasi, tingkat reproduksi Covid-19 di Jerman atau jumlah orang yang terinfeksi pasien yang sakit, yang juga dikenal sebagai "R" kini telah turun menjadi 0,7.
Mencapai angka R, kurang dari satu, adalah tonggak penting dalam meratakan kurva wabah.
Hal itu bisa berarti adalah jumlah kasus baru telah menurun.
Sebelumnya diketahui, Kanselir Angela Merkel mengumumkan pada Rabu (15/4/2020), lockdown yang ketat di Jerman akan secara bertahap berkurang pada minggu depan.
"Kurva (infeksi) telah menjadi lebih rata, tetapi masih dalam bentuk yang tidak membebani sistem kesehatan kita," katanya.
Toko-toko kecil yang luasnya mencapai 800 meter persegi akan menjadi satu bisnis pertama yang dibuka kembali.
Ia pun mengatakan anak-anak akan diizinkan kembali untuk bersekolah pada awal Mei.
Namun larangan untuk pertemuan lebih dari dua orang di depan umum dan instruksi menjaga jarak 1,5 meter akan tetap diberlakukan.
Warga juga akan disarankan untuk mengenakan masker di transportasi umum dan di toko-toko.
(Tribunnews.com/Maliana)