Virus Corona
Turki Konfirmasi 3 Tahanan Meninggal Akibat Virus Corona
Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul mengatakan, tiga tahanan meninggal dunia karena Covid-19, Senin (13/4/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul mengatakan, tiga tahanan meninggal dunia karena Covid-19, Senin (13/4/2020).
Abdulhamit Gul menerangkan, sebanyak 17 terpidana di lima penjara terbuka telah tertular virus corona.
"Sayangnya, tiga dari mereka meniggal selama perawatan di rumah sakit," kata Gul yang dikutip dari Al Jazeera.
Sebagai catatan, beberapa narapidana dikirim ke penjara-penjara terbuka menjelang masa hukuman mereka berakhir untuk mempersiapkan pembebasannya.
Gul mengatakan, 13 dari narapidana yang sakit berada dalam kondisi baik di rumah sakit.
Baca: Presiden Turki Erdogan Tolak Pengunduran Diri Menterinya yang Mundur karena Kecewa Lockdown
Baca: WNI Diminta Tunda Perjalanan ke Turki

Tetapi, satu tahanan mengidap penyakit kronis dan masih menjalani perawatan intensif.
Gul tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang di mana para tahanan itu berada.
Namun, ia bersikeras bahwa tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil di setiap penjara.
"Tidak ada kasus positif di penjara tertutup," ungkap Gul.
Berdasar data dari worldometers, Turki memiliki 61.049 infeksi Covid-19 dan sekitar 1.296 orang telah meninggal pada Selasa (14/4/2020) pukul 17.50 WIB.
RUU untuk Membebaskan 90.000 Tahanan dari Penjara yang Penuh Sesak
Konfirmasi kasus-kasus positif meningkat ketika anggota parlemen Turki diperkirakan akan terus berdebat pada Senin (13/4/2020) soal rancangan undang-undang untuk membebaskan 90.000 tahanan dari penjara yang penuh sesak.
Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengkritik proposal tersebut.
Menurut mereka, pembebasan 90.000 tahaan itu akan mencakup tahanan politik yang didakwa berdasarkan undang-undang anti-terorisme Turki yang kontroversional.
Erdogan Tolak Pengunduran Diri Menteri Dalam Negeri yang Kecewa dengan Aturan Lockdown