Virus Corona
Masih di ICU, Boris Johnson Diawasi oleh Dokter Paru-paru Terkemuka Inggris karena Covid-19
Kondisi kesehatan PM Inggris, Boris Johnson masih diawasi oleh dokter paru-paru terkenal di Inggris, Selasa (7/4/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi kesehatan PM Inggris, Boris Johnson masih diawasi oleh dokter paru-paru terkenal di Inggris, Selasa (7/4/2020).
Adalah Dr Richard Leach dari RS Guy and St Thomas memimpin langsung tim untuk memantau kondisi PM Boris yang terinfeksi virus corona.
Saat ini, Boris tengah dirawat di unit perawatan intensif di NHS London Hospital.
Mengutip dari Daily Mail, Dr Richard Leach adalah spesialis pernapasan paling berpengetahuan Inggris.
"Dia orang yang jujur. Perdana Menteri berada di tangan yang lebih baik," ujar seorang narasumber.
Sementara itu, petugas medis rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Dr Leach yakin, mereka memiliki keahlian dan perlengkapan terbaik untuk merawat PM Inggris.
Baca: Dirawat di ICU, PM Inggris Boris Johnson Pakai Bantuan Oksigen Tapi Bukan Ventilator
Baca: Sejumlah Pemimpin Dunia Mendoakan Kesembuhan PM Inggris Boris Johnson

Dr Leach Telah Bekerja Selama 26 Tahun
Diketahui, Dr Leach telah bekerja di rumah sakit London selama 26 tahun.
Pada 2018, ia diangkat menjadi direktur untuk pengobatan paru-paru dan perawatan kritis.
Pengetahuan Dr Leach mengenai sistem pernapasan bahkan telah dijadikan ke dalam lima buku terkenal.
Boris Johnson Mengidap Covid-19
Diberitakan sebelumnya, Boris Johnson mengidap Covid-19.
Sempat menjalani isolasi mandiri, pria berusia 55 tahun itu akhirnya dilarikan ke ICU, karena kondisinya memburuk, Minggu (5/4/2020) pukul 19.00 waktu setempat.
Boris Johnson dilaporkan mengalami masalah pernapasan dan telah diberikan empat liter oksigen.
Downing Street, kantor PM Inggris kemarin mengumumkan, Boris Johnson dalam kondisi stabil dan tetap dalam kondisi baik hingga saat ini.
Baca: Ratu Elizabeth II Kirim Dukungan untuk Tunangan PM Inggris Boris Johnson yang Tengah Hamil
Baca: Kondisi PM Inggris Boris Johnson Memburuk, Butuh 4 Liter Oksigen Lantaran Kesulitan Bernapas
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)