Virus Corona
Donald Trump Dituduh Bajak Kiriman Masker ke Eropa, Begini Dia Membantahnya
Donald Trump baru saja dituding melakukan pembajakan karena merampas dan mengalihkan pengiriman masker pelindung dari sekutunya Jerman dan Prancis.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja dituding melakukan pembajakan karena merampas dan mengalihkan pengiriman masker pelindung dari sekutunya Jerman dan Prancis.
Ia bahkan mengklaim bahwa situasi yang terjadi saat ini adalah 'sebaliknya.'
Hal ini mengacu pada kontroversi yang dimunculkan Gedung Putih karena menekan produsen peralatan keselamatan medis AS yakni 3M untuk memprioritaskan dan meningkatkan impor masker dari pabrik-pabrik China ke AS.
Langkah ini tentu saja mengorbankan pelanggan lainnya, termasuk dua negara sekutu terdekat Amerika itu.
Kendati demikian, Trump membantah tuduhan bahwa dirinya telah melakukan pembajakan modern.
Baca: Kabar Baik! PUFF, Nucleus Farma dan Prof Nidom Foundation Kembangkan Obat Covid-19
"Tidak ada tindakan pembajakan, justru sebaliknya. Kami sangat kecewa dengan produsen perlengkapan keselamatan medis 3M. Mereka memang dapat menjual kepada orang lain, tetapi mereka harus menjaga stok untuk negara kami juga," tegas Trump saat meneriakkan kebijakan 'First America First'.
Baca: Benarkah Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi Efektif untuk Tangkal Virus Corona?
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (6/4/2020), Trump memang tidak mengklarifikasi maksud dibalik pernyataannya terkait 'kebalikan dari pembajakan'.
Namun ia tampak menggiring opini untuk menindak secara hukum aktivitas pengiriman internasional ini.
Baca: WHO: Masa Inkubasi Virus Corona di Tubuh 1 Sampai 14 Hari, Umumnya Hanya 5 Hari
Perlu diketahui, pada awal pekan ini, pengiriman 200.000 masker telah dilakukan pabrik perlengkapan medis di China untuk dikirim ke Berlin, Jerman.
Namun produk ini kemudian disita saat dalam perjalanan menuju negara itu dan dialihkan ke AS.
Seperti yang disampaikan Senator Berlin Andreas Geisel yang mempermalukan mitra transatlantiknya itu terkait tindakan pembajakan modern.
Trump pun menegaskan bahwa AS akan ngotot mendapatkan stok masker yang dibutuhkan, jika persediaan telah berada di ambang batas.
"Jika orang tidak memberi kami apa yang kami butuhkan untuk warga kami, kami akan sangat kuat untuk mendapatkannya," kata Trump.
Trump pun secara tegas menekankan bahwa jika AS membutuhkan stok masker, maka tidak ada yang boleh mendapatkannya selain negara itu.