Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Korea Utara Langgar Sanksi PBB, Kirim Migran untuk Kerja di Rusia di Tengah Pandemi Corona,

Korea Utara bersiap mengirim pekerja migran ke Rusia untuk memompa perekonomian di sana.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
KNCA
Kim Jong Un Berulang Tahun ke-36 Hari Ini, Korea Utara Tetap Tidak Menjadikannya Hari Libur Nasional 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara bersiap mengirim pekerja migran ke Rusia untuk memompa perekonomian di sana.

Melansir Express, ini dilakukan negara komunis itu di tengah krisis pandemi Covid-19.

Mengingat pandangan para pakar bahwa Korea Utara memiliki banyak kasus corona, fakta ini mengkhawatirkan bagi Rusia.

Tahun lalu, PBB pernah menghukum Korea Utara terkait program misil nuklirnya di Pyongyang.

Alhasil para pekerja migran dipulangkan kembali ke wilayah kekuasaan Kim Jong Un itu.

Namun setelah itu, seorang keturunan korea di Vladivostok, kota perbatasan Rusia-Korea Utara mengatakan hal yang mengejutkan.

Baca: Tanpa Diawasi Kim Jong Un Saat Uji Coba Rudal, Korea Utara Konfirmasi Peluncurkan Keempatnya Sukses

Baca: Korea Utara Tembakkan Rudal yang Mendarat di ZEE Jepang, di Tengah Pandemi Corona

"Korea Utara yang mundur tahun lalu karena sanksi sedang bersiap untuk memasuki Rusia lagi," ucapnya.

"Kami berharap mereka akan dikirim sebagai trainee dan turis," ungkap orang itu.

Sesuai dengan aturan PBB, pekerja Korea Utara diharuskan untuk kembali ke negara Rusia pada 22 Desember mendatang.

Para negara pun dilarang menerbitkan visa pekerja baru.

Namun dengan visa pelatihan atau turis, Rusia bisa berargumen bahwa itu tidak melanggar aturan.

Korea Utara berencana mengirim pekerja migran ke Rusia tidak lain untuk mengumpulkan pundi-pundi uang yang dibutuhkannya.

Sebab langkah ini sempat tertunda karena wabah Covid-19 yang tiba-tiba menyerang dunia.

Seorang sumber mengungkapkan pengiriman pekerja migran ini.

"Minggu lalu, seorang pejabat senior dari kantor diplomatik Korea Utara, seseorang yang sudah lama saya kenal, meminta saya untuk mencari perusahaan lokal yang membutuhkan tenaga kerja Korea Utara."

"Korea Utara mungkin mengirimi kami pekerja mulai Mei."

"Jadi dia meminta saya untuk mencari pekerjaan di bidang konstruksi, pemrosesan, manufaktur, dan pertanian," ungkap sumber itu.

Sumber itu menyarankan pekerja dikirim untuk melintasi perbatasan lebih awal jika wabah tidak terjadi.

"Sebagian besar pekerja Korea Utara di Rusia yang pergi pada bulan Desember mengatakan mereka akan kembali pada musim semi."

"Ini tidak akan bisa terlaksana karena virus corona yang tidak terprediksi," jelas sumber itu.

Sumber lain menyebut Kota Vladivostok tengah mempersiapkan diri terkait kembalinya pekerja Korea Utara.

"Restoran Korea Utara di Vladivostok sudah mulai buka," ujar penduduk setempat.

"Para pekerja diharapkan segera kembali. Sebentar lagi akan ada begitu banyak orang Korea Utara di sini."

Menurut penduduk setempat, para pekerja ini akan sampai di kota perbatasan itu Mei mendatang.

Pembuatan visa turis tiga bulan dan visa pelatihan satu tahun memakan biaya yang mahal.

Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara
Tentara Korea Utara di tepi sungai Yalu di Sukju, Provinsi Pyongan Utara (DailyNK)

Sedangkan para pekerja ini sering keluar-masuk Korea Utara-Rusia.

"Inilah sebabnya mengapa sebagian besar orang Korea Utara hanya dapat bekerja di Vladivostok dan Khabarovsk, karena kota-kota itu terhubung ke Korea Utara dengan kereta api."

Menurut catatan Worldometers, Rabu (1/4/2020) Rusia telah mengantongi 2.337 kasus Covid-19.

Sedangkan angka kematian di negara ini rendah yakni 17 orang.

Pasien sembuh sejumlah 121 orang.

Sementara itu tidak ada catatan kasus corona di Korea Utara.

Negara tertutup ini mengklaim tidak memiliki positif corona di sana.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved