Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Seorang Menteri di Jerman Dikabarkan Bunuh Diri karena Khawatirkan Perekonomian di Tengan Covid-19

Pandemi corona atau Covid-19 tidak hanya membuat problematika kesehatan di seluruh dunia. Sektor ekonomi juga mendapat pukulan besar.

Penulis: Ika Nur Cahyani
dailypost.ng
ILUSTRASI 

Jadi dia membantu sejumlah perusahaan dan pekerja mengatasi dampak ekonomi yang terjadi pada mereka.

Dia juga telah mengabdikan diri menjadi Kepala Keuangan Hesse selama 10 tahun.

"Hari ini kita harus berasumsi bahwa dia sangat khawatir," kata Bouffier merujuk pada motif bunuh diri menterinya.

"Pada masa-masa sulit ini kita sangat membutuhkan orang sepertinya," tambahnya.

Padahal selama ini Schaefer digadang-gadang akan menjadi pengganti Bouffier.

Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak.

Jerman termasuk di antara negara yang memiliki kasus terbanyak di dunia.

Menurut catatan Worldometers pada Senin (30/3/2020) Jerman menduduki peringkat ke 5 di bawah AS, Italia, China, dan Spanyol.

Total kasus ada 62.095 dengan peningkatan kasus baru sebelumnya sebanyak 4.400.

Namun angka kematian di negara ini cukup kecil dibanding lainnya, yakni 533.

Sedangkan angka kesembuhan mencapai 9.211.

Angka kematian negara maju ini memang sedikit mengejutkan, menurut dokter di Jerman angka ini bisa tertahan karena banyak diagnosis yang dimiliki.

"Alasan mengapa Jerman memiliki kematian yang sangat sedikit dibanding kasus terkonfirmasi bisa dilihat dari fakta bahwa kami punya banyak diagnosa labolatirium," kata Dr Christian Drosten dari Rumah Sakit Universitas Charité Berlin.

"Kami melakukan 500.000 tes setiap minggu di Jerman," tambahnya.

Melansir Euro News pada Jumat (27/3/2020) negara ini memiliki salah satu tingkat kematian terendah COVID-19 yakni 0,5 persen.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved