Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Iran Tolak Bantuan Presiden AS Donald Trump Atasi Corona

Ali Khamenei menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah menerima bantuan Amerika Serikat untuk melawan virus corona.

Editor: Hasanudin Aco
Twitter White House Photos @photowhitehouse
Foto Presiden Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernah menerima bantuan Amerika Serikat untuk melawan virus corona.

Iran rupanya masih menganggap AS sebagai musuh bebuyutan dan penipu.

Seperti diketahui, hubungan Iran dan AS memanas semenjak kematian Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020 lalu. 

Iran pun melancarkan balas dendam dengan membombardir pangkalan-pangkalan militer AS di Irak dengan rudal.

Sampai saat ini Iran masih menganggap AS sebagai musuh sehingga tegas menolak bantuannya untuk mengatasi virus corona.

Baca: Olimpiade Tokyo 2020 Resmi Tetap Digelar Juli, IOC dan Gubernur Tokyo Cari Solusi

Baca: PB IDI Minta Pemerintah Sediakan APD untuk Dokter dan Tenaga Medis di Garis Depan

Pengunjung berdiri di luar Makam Suci Imam Reza di Mashhad, Iran. Saat virus corona merebak di Iran, situs ini ditutup.
Pengunjung berdiri di luar Makam Suci Imam Reza di Mashhad, Iran. Saat virus corona merebak di Iran, situs ini ditutup. (ABEDIN TAHERKENAREH/EPA-EFE)

Padahal sudah ada 12 pejabat Iran yang meninggal karena virus corona.

Ali Khamenei secara terang-terangan mengatakan kalau negaranya tak mempercayai sama sekali niat baik AS.

"Tidak ada yang memercayai Anda. Anda (hanya akan) mampu membawa ke negara kami obat yang akan menjaga virus tetap hidup dan mencegah pemberantasannya." kata Ali, Minggu (22/3/2020), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Trump Tawarkan Bantuan Atasi Virus Corona, Iran Menolak'.

Iran telah menjadi salah satu negara yang paling parah terkena penyakit COVID-19 bersama dengan Italia, Spanyol dan Cina.

Kematian terakhir meningkatkan jumlah kematian resmi menjadi 1.685 berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Iran.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Kianouche Jahanpour mengatakan bahwa lebih dari 1.028 kasus baru dalam 24 jam terakhir berarti total 21.638 orang kini dinyatakan positif mengidap virus itu.

Presiden AS Donald Trump telah menjatuhkan sanksi dan kampanye "tekanan maksimum" di Teheran atas program nuklirnya.

Meski begitu, Trump mengatakan pada 29 Februari bahwa Washington siap membantu Iran melawan virus jika para pemimpinnya memintanya.

Tetapi Khamenei mengulangi penolakan Iran, menuduh bahwa Washington, yang tidak memiliki hubungan diplomatik selama lebih dari 40 tahun, malah akan "mampu" mengintensifkan epidemi di republik Islam itu.

"Hari ini AS adalah musuh kami yang paling ganas dan berbahaya," kata Khamenei dalam pidatonya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved