Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

RS Italia Terima 60 Pasien Covid-19 Sehari, Ada yang Kenakan Alat Khusus untuk Samakan Tekanan Udara

Italia menjadi negara Eropa yang mengalami wabah Covid-19 terparah setelah China.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Sky News Youtube
Cuplikan Kondisi Rumah Sakit Italia, Pasien Covid-19 Mengenakan Helm Gelembung 

TRIBUNNEWS.COM - Italia menjadi negara Eropa yang mengalami wabah Covid-19 terparah setelah China.

Menurut catatan The Wuhanvirus, beberapa waktu lalu Italia mengalami lonjakan kematian tertinggi, yakni sebanyak 627.

Angka ini merupakan peningkatan mortalitas terbesar di Italia dalam waktu satu hari.

Sebuah cuplikan hasil penelusuran pers Italia mengungkap penanganan salah satu rumah sakit di Kota Bergamo.

Kota ini termasuk dalam Provinsi Lombardy, di mana paling banyak menyumbang kasus infeksi.

Baca: Angka Kematian Kasus Virus Corona Kalahkan China, Italia Kerahkan Tentaranya Lakukan Lockdown

Baca: 2.629 Petugas Kesehatan Italia Terinfeksi Virus Corona

Video yang beredar di Youtube itu memperlihatkan kondisi ruang darurat di Rumah Sakit Bergamo.

Melansir The Sun, rekaman tersebut diambil saat total kematian Italia melampaui China, yakni 3.405.

Sedangkan saat ini Sabtu (21/3/2020) negara ini sudah mengantongi 4.032 kematian sedangkan China hanya 3.255.

Ada pemandangan yang cukup unik di dalam sana, sebab sejumlah pasien menggunakan helm gelembung transparan.

Selang-selang tersambung pada helm tersebut, dan ada tali yang dikaitkan dengan lengan.

Ternyata helm itu digunakan untuk membantu menyamakan tekanan udara di paru-paru.

Tetapi nyatanya cara ini justru menghambat komunikasi pasien dengan para perawat.

Petugas medis yang menangani pasien Covid-19 menggunakan alat peindung diri (APD) berupa baju hazmat.

Mereka berkeliling, beberapa di antaranya terdengar terengah-engah sementara monitor ICU berbunyi terus.

Para dokter di sana menilai kondisi ini bagaikan kiamat.

Lantaran terus terjadi lonjakan pasien yang signifikan dan tidak berhenti datang.

Video di rumah sakit Kota Bergamo itu mungkin terlihat seperti ruang perawatan ICU.

Tapi ternyata ruangan tersebut sejatinya hanyalah bangsal kedatangan darurat, sehingga dialihfungsikan untuk perawatan.

Sementara ruang perawatan intensif sudah dipenuhi pasien.

Melansir The Sun dari Sky News, seorang dokter di sana yakni Roberto Cosentini mengatakan bahwa Covid-19 bukan seperti flu biasa.

"Tidak, berbeda sama sekali," ungkapnya.

Menurutnya wabah ini lebih banyak menyebabkan pneumonia yang parah.

"Setiap hari kami melihat 50 hingga 60 pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan keluhan pneumonia."

"Kebanyakan dari mereka sangat parah, sehingga membutuhkan O2 atau oksigen yang sangat tinggi," jelas Roberto.

Pantauan Pers di dalam Rumah Sakit Bergamo

Staf rumah sakit yang panik mengusir pers, mendorong kursi roda yang membawa wanita dan pria yang sedang menggunakan respirator.

Ini bukanlah kekacauan tapi memang rumah sakit sedang sibuk dan padat.

Mereka bergegas melewati bangsal yang penuh ranjang berisi orang-orang dengan gangguan pernapasan.

Di antaranya sedang terengah-engah dan memegang dada sambil merasakan dadanya yang sedang dipompa oksigen.

"Saya di rumah sakit utama Bergamo, rumah sakit paling ramai di Italia, kota paling terpukul di Provisi Lombardy dan ini benar-benar menakutkan," ujar pers dari Sky News.

Sembari menggunakan masker dan sarung tangan, wartawan ini dituntun petugas medis melewati koridor penuh pasien itu.

"Ini bukan bangsal, ini ruang tunggu dan kami (rumah sakit) harus menggunakan ruang tunggu," ujar pemandu pers itu dari Kepala Kantor Pers Rumah Sakit, Vanna Toninelli.

"Tim medis berperang di sini dan mereka kalah."

Banyaknya orang yang terjangkit wabah corona ini alhasil membanjiri setiap rumah sakit di Italia Utara.

Sementara itu paramedis berjuang menangani pasien dan memastikan mereka tidak meregang nyawa akibat sakit ini.

Saat menangani pasien dengan kondisi kritis, para petugas medis ini berkerumun untuk memasangkan monitor, infus, dan yang terpenting adalah respirator.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved