Virus Corona
Cerita Perawat Corona di Italia: Setiap Hari Menangis dan Depresi
Seorang perawat di garda depan melawan Covid-19 di Italia menggambarkan perjuangannya ini layaknya medan perang.
Petugas medis di beberapa pusat wabah Italia juga membagikan postingan tentang kondisi mereka.
Kebanyakan memperlihatkan staf yang kelelahan saat di rumah sakit, karena mereka terus dalam keadaan penuh tekanan.
Seorang staf UGD (Unit Gawat Darurat) Rumah Sakit Piacenza, Andrea Vercelli mengunggah sebuah video lewat Facebook pribadinya.
"Apa yang kami alami bukanlah flu biasa, kami mendapatkan 40 kasus pneumonia dalam satu hari di UGD," bunyi captionnya.
Dokter Rumah Sakit Humanitas Gavazzeni di Provinsi Bergamo, Daniele Macchini berkomentar terkait wabah corona ini sebelum Italia melakukan kebijakan lockdown.
"Situasinya dramatis. Perang sudah meledak dan pertempuran terus terjadi siang maupun malam."
Baca: FOTO-FOTO Kontras Suasana Italia Sebelum & Sesudah Corona Mewabah
Baca: Curhat Perawat di Italia: Lelah tapi Tetap Cintai Pekerjaannya
Provinsi Bergamo merupakan satu wilayah Lombardy yang memiliki banyak kasus infeksi corona.
Sementara itu, Asosiasi Konsumen Italia, Codacons mengecam pernyataan seorang ahli anestesi yang akan menyelamatkan nyawa pasien sesuai usia dan kondisi kesehatan.
"Dalam kasus apapun, usia tidak bisa menjadi faktor pembeda saat menyangkut kesehatan masyarakat."
"Tidak bisa menjadi kriteria siapa yang akan diobati dan siapa yang tidak," kata Presiden Codacons, Carlo Rienzi.
Virus ini dengan cepat menginfeksi para dokter dan perawat yang bekerja.
Presiden Dokter di Varese, Lombardy, Roberto Stella meninggal karena wabah ini pada Rabu lalu.
Dokter berusia 67 tahun itu, terus merawat pasien sampai dia mulai mengalami gejala.
Dia lantas pergi ke ruang perawatan intensif sendirian, pada Jumat lalu.
Baca: Kematian 1.000 Lebih, Italia Klaim Lockdown Efektif Tekan Corona
Baca: Warga yang Melanggar Lockdown di Italia Bisa Dipenjara dan Denda
"Dia meninggal sebagai pahlawan, seperti rekan-rekan lainnya yang sudah meninggal dalam beberapa hari terakhir," kata Wakil Presiden dari dokter di Varese.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte terus menggaungkan pesan agar masyarakat tinggal di rumah.
Dia menutup seluruh bar, toko, dan restoran seantero Italia pada Rabu lalu.
"Orang-orang harus paham bahwa ini situasi yang serius."
"Hal paling dasar adalah mendidik anak muda untuk berpikir ini situasi yang serius," tutup Re.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)