Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Dokter di Italia Pilih Selamatkan Pasien Corona yang Muda dan Sehat

Karena fasilitas yang kurang, para dokter di Italia terpaksa memilih pasien yang lebih muda dan sehat untuk diselamatkan.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AFP/GIOVANNI ISOLINO
Petugas Palang Merah Italia yang mengenakan pakaian pelindung dan masker memakaikan gelang kepada seorang anak Imigran yang diselamatkan di Mediterania saat turun dari kapal NGO Sea Watch, di pelabuhan Messina, Sisilia, Kamis (27/2/2020). Imigran tersebut dicek kesehatannya saat memasuki Italia, setelah merebaknya wabah virus corona. Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona. 

Peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang berbanding terbalik dengan fasilitas medis pun membuat para dokter menemui pilihan sulit.

Mereka menghadapi situasi di mana mereka harus terpaksa memilih siapa yang mendapatkan tempat tidur dan respirator.

Dengan kata lain, para dokter harus memilih siapa pasien yang lebih diutamakan.

"Kita harus memilih siapa yang akan dirawat," kata seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit terbesar di Milan.

Sang dokter menambahkan, Lombardy memiliki sekitar 900 tempat tidur yang tersedia untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Namun, di beberapa provinsi, terutama di Bergamo, Lodi dan Pavia, rumah sakit benar-benar penuh.

Oleh karena itu, para dokter di Italia memberikan keputusan.

Luigi Riccioini, seorang ahli anestesi dan kepala komite etika di Siiarti, Italian Society of Anesthesia, Analgesia, Resuscitation and Intensive Care, menjawabnya.

Riccioini turut menulis pedoman baru tentang bagaimana memprioritaskan pengobatan pasien virus Corona di rumah sakit.

Seorang pria menerima bantuan di tenda medis pra-triase di depan rumah sakit Cremona, di Cremona, Italia Utara, Rabu (4/2/2020). Italia akan merekomendasikan orang berhenti berciuman di depan umum, menghindari berjabatan tangan, dan menjaga jarak aman satu sama lain untuk membatasi penyebaran virus corona baru, termasuk mempertimbangkan untuk menggelar pertandingan sepak bola secara tertutup. Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona. AFP/MIGUEL MEDINA
Seorang pria menerima bantuan di tenda medis pra-triase di depan rumah sakit Cremona, di Cremona, Italia Utara, Rabu (4/2/2020). Italia akan merekomendasikan orang berhenti berciuman di depan umum, menghindari berjabatan tangan, dan menjaga jarak aman satu sama lain untuk membatasi penyebaran virus corona baru, termasuk mempertimbangkan untuk menggelar pertandingan sepak bola secara tertutup. Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona. (AFP/MIGUEL MEDINA)

Hasilnya, para dokter memprioritaskan pasien yang lebih muda dan sehat daripada pasien yang lebih tua atau memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Pasalnya, pasien yang lebih muda dan sehat dianggap memiliki peluang terbesar untuk bertahan hidup.

"Kami tidak ingin membeda-bedakan," kata Riccioini.

"Kami menyadari, tubuh pasien yang sangat rapuh tidak dapat mentolerir perawatan tertentu dibandingkan dengan orang yang sehat," sebutnya.

Dengan mengeluarkan rekomendasi tersebut, Riccioni mengatakan, dia ingin memastikan dokter dan staf medis mengetahui pilihan yang sulit ini.

"Banyak kolega takut akan peningkatan wabah ini," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved