Virus Corona
Video Viral Orang Batuk Buat Ribut Seisi Komuter, Penyebabnya karena Tak Pakai Masker
Sebuah video beredar dan viral memperlihatkan keributan yang disebabkan karena seorang pria batuk di dalam komuter
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video beredar dan menjadi viral di media sosial Twitter.
Video tersebut viral hingga dibagikan sebanyak 22.700 kali di jagat Twitter.
Video memperlihatkan keributan antar pria dan sempat membuat ricuh seisi komuter.
Baca: 2 Orang Indonesia Terjangkit Virus Corona, Cara Cegah Covid-19 dari WHO: Tutup Mulut saat Batuk
Ternyata yang menjadi penyebab adalah karena seorang penumpang tak terima karena pria penumpang lain di depannya batuk.
Bagaimana kelanjutannya di tengah menyebarnya wabah virus corona atau Covid-19?

Seorang warganet melalui akun Twitternya membagikan video berisi keributan antar penumpang di Twitter.
Video diunggah oleh akun Twitter benama @__Aerials pada 28 Februari 2020 lalu.
Selain banyak dibagikan, video tersebut juga dikomentari hampir 2.000 komentar dan disukai sebanyak 68.000 kali.
Total durasi video yakni 22 detik.
Baca: Download Pedoman Kesiapsiagaan Hadapi Virus Corona dari Kemenkes, Respon hingga Pengendalian Infeksi
Dikutip dari mothership.sg, batuk di dalam kereta bisa menjadi sumber keributan di Jepang seiring dengan menyebarnya wabah virus corona.
Untuk diketahui, hingga kini tercatat 259 kasus corona ditemui di Jepang.
Kembali ke dalam video, insiden diketahui terjadi di jalur Yamanote di Tokyo.
“Di jalur Yamanote, orang dewasa mulai ribut ketika seorang pria batuk
Menjelang akhir, pertarungan yang tidak saya dapatkan, dimulai,” tulis akun @__Aerials.
Kronologi Batuk Bikin Ribut
Awalnya, insiden dimulai ketika seorang pemuda batuk duduk di sebelah kiri pintu komuter.
Kejadian itu membuat penumpang pria lainnya yang lebih tua marah.
Pria tua itu lalu memberikan nasihat kepada pemuda itu.
Tak lama kemudian, pria tua itu berdiri dan mendekati pemuda dan ditulikan dalam mothership.sg bahwa ia mengeluarkan kata-kata kasar.
Video kemudian diakhiri dengan dua penumpang wanita ikut campur tangan untuk melerai keduanya.
Satu di antaranya menepuk bahu pria tua.
Ini videonya:
Jumlah Korban
Hingga berita ini diturunkan, ada 88.983 kasus infeksi wabah mematikan ini.
Sebanyak 3.030 orang meninggal, sedangkan 45.028 lainnya dinyatakan sembuh.
Sudah 67 negara yang terinfeksi sampai saat ini.
Wabah mematikan ini, diduga berasal dari pasar hewan di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Meskipun begitu, sejumlah ahli juga meyakini makanan populer bebahan kelelawar dan ular juga berpotensi menjadi penyebab kemunculannya.
Belakangan diketahui, jual beli dan konsumsi hewan liar sudah menjadi industri yang cukup besar di China.
Oleh karena itu, kini pemerintah setempat berusaha menahan penyebaran masif Covid-19 dengan memberlakukan larangan jual beli hewan liar.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) menilai penyebaran Covid-19 di luar China lebih masif.
Pernyataan ini sesuai fakta, Italia, Diamond Princess, Korea Selatan, dan Iran menduduki kasus terbanyak di dunia.
Bahkan Italia dan Iran disebut menjadi pusat penyebaran wabah, di Benua Eropa dan Timur Tengah.
Berikut perkembangan terkini, sejumlah negara yang terinfeksi wabah corona, dilansir thewuhanvirus:
Daratan China
Kasus: 80.026
Kematian: 2.912
Korea Selatan
Kasus: 4.212
Kematian: 22
Italia
Kasus: 1.694
Kematian: 34
Iran
Kasus: 978
Kematian: 54
Diamond Princess
Kasus: 705
Kematian: 6
Jepang
Kasus: 256
Kematian: 6
Perancis
Kasus: 130
Kematian: 2
Jerman
Kasus: 129
Kematian: 0
Singapura
Kasus: 106
Kematian: 0
Hong Kong
Kasus: 100
Kematian: 2
Amerika Serikat
Kasus: 76
Kematian: 1
Spanyol
Kasus: 76
Kematian: 0
Kuwait
Kasus: 45
Kematian: 0
Thailand
Kasus: 42
Kematian: 1
Bahrain
Kasus: 41
Kematian: 0
Taiwan
Kasus: 40
Kematian: 1
Inggris
Kasus: 35
Kematian: 0
Malaysia
Kasus: 29
Kematian: 0
Australia
Kasus: 25
Kematian: 1
Kanada
Kasus: 24
Kematian: 0
Uni Emirat Arab
Kasus: 19
Kematian: 0
Vietnam
Kasus: 16
Kematian: 0
Swiss
Kasus: 15
Kematian: 0
Irak
Kasus: 13
Kematian: 0
Ceko, Praha
Kasus: 11
Kematian: 0
Kroasia
Kasus: 11
Kematian: 0
Makau
Kasus: 10
Kematian: 0
Belanda
Kasus: 7
Kematian: 0
Lebanon
Kasus: 7
Kematian: 0
Israel
Kasus: 7
Kematian: 0
Yunani
Kasus: 7
Kematian: 0
Ekuador
Kasus: 6
Kematian: 0
Austria
Kasus: 6
Kematian: 0
Rusia
Kasus: 5
Kematian: 0
Qatar
Kasus: 5
Kematian: 0
Pakistan
Kasus: 4
Kematian: 0
Oman
Kasus: 4
Kematian: 0
Meksiko
Kasus: 4
Kematian: 0
Finlandia
Kasus: 4
Kematian: 0
Romania
Kasus: 3
Kematian: 0
Filipina
Kasus: 3
Kematian: 1
India
Kasus: 3
Kematian: 0
Denmark
Kasus: 3
Kematian: 0
Georgia
Kasus: 2
Kematian: 0
Mesir
Kasus: 2
Kematian: 0
Brazil
Kasus: 2
Kematian: 0
Sri Lanka
Kasus: 1
Kematian: 0
Nigeria
Kasus: 1
Kematian: 0
Selandia Baru
Kasus: 1
Kematian: 0
Nepal
Kasus: 1
Kematian: 0
Monaco
Kasus: 1
Kematian: 0
Macedonia
Kasus: 1
Kematian: 0
Lithuania
Kasus: 1
Kematian: 0
Irlandia
Kasus: 1
Kematian: 0
Iceland
Kasus: 1
Kematian: 0
Dominican Republic
Kasus: 1
Kematian: 0
Estonia
Kasus: 1
Kematian: 0
Kamboja
Kasus: 1
Kematian: 0
Belgium
Kasus: 1
Kematian: 0
Belarus
Kasus: 1
Kematian: 0
Azerbaijan
Kasus: 1
Kematian: 0
Armenia
Kasus: 1
Kematian: 0
Algeria
Kasus: 1
Kematian: 0
Afghanistan
Kasus: 1
Kematian: 0
(Tribunnews/Chrysnha/Ika Nur Cahyani)