Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

WHO Naikkan Level Risiko Virus Corona, Begini Langkah Kanada Jika Epidemi Virus Jadi Pandemi

Kanada tengah menyusun rencana untuk mengantisipasi apa yang harus dilakukan jikan epidemi corona naik level menjadi pandemi.

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan meningkat manakala virus corona semakin meluas.

Kini Kanada tengah menyusun rencana untuk mengantisipasi apa yang harus dilakukan jika epidemi corona naik level menjadi pandemi.

World Health Organization (WHO) sebelumnya telah mendeklarasikan Covid-19 sebagai penyakit pernapasan akibat coronavirus baru.

Untuk diketahui, wabah virus corona ditetapkan WHO sebagai darurat kesehatan internasional.

Dilansir dari portal cbc.ca, sejauh ini WHO menolak menggunakan label 'pandemi' atas wabah virus corona.

Baca: WNI Positif Corona Ini Santai Main Tik Tok di Rumah Sakit, Terancam Sanksi Karena Perbuatannya

ILUSTRASI Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona.
ILUSTRASI Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan - Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona. (EPA via AlJazeera)

Sebelumnya, WHO menaikkan level risiko global ke 'Sangat Tinggi' pada Jumat(28/2/2020).

Namun, pejabat Kanada mempertahankan risiko tetap rendah.

Dilaporkan, sejumlah 15 kasus telah dikonfirmasi hingga saat ini, Sabtu (29/2/2020).

Lebih jauh, para pejabat mengatakan tengah mempersiapkan untuk mengantisipasi pandemi global dan wabah domestik.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland.

Ia mengatakan, sementara pemerintah prihatin, warga Kanada perlu menanggapi situasi serius ini dan tidak menyerah dengan rasa takut.

"Saya benar-benar ingin orang-orang menjadi percaya diri dan yakin akan ada skenario yang harus diikuti," kata Chriss Hall dalam wawancara dengen CBC Radio One's The House yang tayang Sabtu ini.

Baca: Dinkes Tak Tahu Apakah WN Selandia Baru yang Terinfeksi Corona Sempat Turun di Terminal Ngurah Rai

Virus corona1
Virus corona1 (NET)

Apa yang Dilakukan?

Kepala Pejabat Kesehatan Masyarakat Kanada Dr Theresa Tam buka suara.

Ia menekankan bahwa pejabat kesehatan federal, provinsi dan masyarakat telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi virus meluas.

Sementara itu, Spesialis Penyakit Menular, Dr Michael Gardam angkat bicara.

"Mereka tidak menghentikan virus, tetapi memperlambatnya," terangnya kepada The House.

Baca: Virus Corona Menggila, Beberapa Negara Hentikan Kompetisi Sepak bola

Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. (AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT)

Karantina?

Keputusan tentang bagaimana mengarantina orang yang terinfeksi dibuat oleh otoritas kesehatan lokal dan provinsi.

Tam mengatakan masyarakat mahir dalam menilai serta mengarantina orang menular dan mengelola penyakit menular.

"Jadi, Anda mungkin melihat pengaturan tertentu di mana paparan bisa terjadi dan bahwa pejabat kesehatan masyarakat setempat akan membuat keputusan, dan kelompok orang mungkin perlu berada di karantina," katanya dalam sebuah pengarahan dengan wartawan minggu ini.

Baca: Amerika Serikat Imbau Warganya Hindari Bepergian ke Italia karena Virus Corona

Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. (STR/AFP/China OUT)
Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. (STR/AFP/China OUT) (AFP/STR)

Apa yang Harus Dilakukan Orang Kanada?

Untuk diketahui, belum ada vaksin untuk virus corona.

PHAC mengatakan warga Kanada harus melindungi diri mereka dari infeksi dengan sering mencuci tangan dengan sabun, menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk.

"Meskipun ini terdengar seperti hal-hal dasar yang Anda lakukan setiap musim flu, sangat penting bagi Anda untuk berlatih, berbicara dengan anak-anak Anda dan keluarga Anda dan terus berlatih langkah-langkah semacam ini," kata Tam kepada P&P.

Baca: Wabah Virus Corona Kian Meluas, WHO Naikkan Darurat Global ke Level Tertinggi, Simak Penjelasannya

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved