Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Sempat Dinyatakan Sembuh, Perempuan di Jepang Kembali Dinyatakan Positif Virus Corona

Meskipun ini yang pertama untuk Jepang, pasien yang kedua kalinya positif terinfeksi sudah pernah dilaporkan terjadi di China

Kyodo
Menteri kehakiman Jepang Masako Mori di perdebatan parlemen Rabu ini (26/2/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah prefektur Osaka mengatakan seorang perempuan yang bekerja sebagai pemandu bus wisata di Jepang terinfeksi positif virus corona untuk kedua kalinya, Rabu (26/2/2020).

Dilansir Channel News Asia, perempuan yang disebut berada di usia 40-an itu dinyatakan positif terinfeksi setelah mengalami sakit tenggorokan dan sakit di dada.

Baca: Arab Saudi Tangguhkan Visa Umroh Gara-gara Corona Mewabah Di Timur Tengah

Perempuan tersebut pertama kali terinfeksi di akhir Januari 2020.

Dia telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan dinyatakan pulih pada 1 Februari 2020.

Surat kabar Nikkei mengatakan Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasi ini adalah pertama kalinya pasien positif terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya.

Meskipun ini yang pertama untuk Jepang, pasien yang kedua kalinya positif terinfeksi sudah pernah dilaporkan terjadi di China.

"Sekali terinfeksi, virus itu tetap bisa aktif dengan gejala minimal dan keadaan anda bisa semakin memburuk jika virus itu menemukan jalan ke paru-paru," ujar Philip Tierno Jr, profesor mikrobiologi dan patologi di NYU School of Medicine, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (27/2/2020).

Tierno mengatakan masih banyak yang tidak diketahui terkait virus corona ini.

"Saya tidak yakin ini adalah fase kedua seperti anthrax," kata dia, yang berarti gejala penyakit ini terlihat hilang sebelum sembuh.

Saat ini, kasus terkonfirmasi di Jepang telah meningkat jumlahnya hingga 186 kasus, pada Kamis (27/2/2020).

186 kasus ini terpisah atau tak termasuk dengan 704 kasus yang dilaporkan dari kapal pesiar yang dikarantina pada awal bulan Februari.

Secara, total tujuh orang telah meninggal dunia, empat diantaranya berasal dari kapal pesiar.

Tokyo sendiri tengah berusaha menunda acara Olympic Games 2020 yang akan digelar di kota tersebut, setidaknya selama dua minggu. 

Baca: Penjelasan Menlu Retno Marsudi soal 2 ABK Diamond Princess Tetap Tinggal di Jepang

"Olimpiade itu harus ditunda jika ini terus berlanjut. Banyak orang yang tidak memahami betapa mudahnya virus ini menyebar dan menginfeksi satu orang ke lainnya," kata dia. 

Sebagai bagian pencegahan penyebaran wabah, CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto mengatakan pihak resmi Olimpiade Tokyo mempertimbangkan menunda estafet obor.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan