Sabtu, 4 Oktober 2025

Berita Viral

VIRAL Siswi SD di Thailand Mengepel setelah Muntah di Sekolah, Pengajar: Anak-anak Dilatih Mandiri

Viral seorang siswi SD di Thailand diminta untuk mengepel setelah muntah di sekolah. Pengajar mengatakan murid di sekolah tersebut dilatih mandiri.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Twitter @iwwarna
Viral seorang siswi SD di Thailand diminta untuk mengepel setelah muntah di sekolah. Pengajar mengatakan murid di sekolah tersebut dilatih mandiri. 

Namun, Adib memberi catatan, konsekuensi seperti ini harus mempertimbangkan kondisi siswa.

Baca: Psikolog Sebut Perilaku Konsumtif Jadi Penyebab Beli Produk Kosmetik yang Tak Terjamin Keamanannya

Apabila siswa tampak tidak memungkinkan untuk melakukannya, Adib tak menganjurkan guru untuk memaksakan.

"Nggak masalah sih kasih konsekuensi tapi harus dipertimbangkan kondisinya, apakah dia sakitnya itu parah atau nggak," kata dia.

"Kalau sakitnya parah, pucat, atau apa, justru teman-temannya yang disuruh ngepel supaya teman-temannya itu peduli, mau menolong," sambungnya. 

Menurut Adib, di samping melatih kemandirian ataupun rasa tanggung jawab, melatih murid untuk bersikap peduli pada temannya tak kalah penting.

Pasalnya, jika murid-murid dilatih untuk berempati, mereka tidak tentu akan membantu temannya yang tampak kesusahan.

Dengan demikian, siswa yang sedang menerima konsekuensi pun tidak akan merasa terbully.

"Yang jelas itu nggak bermasalah sih untuk melatih anak bertanggung jawab, yang penting anak yang lain juga dilatih untuk peduli," terangnya.

Sementara itu, Adib mengatakan, tidak ada aturan baku dalam memberi konsekuensi pada seorang murid.

Semua tergantung pada kebijakan sekolah beserta guru-gurunya.

Selain itu, budaya dalam masyarakat juga akan mempengaruhi bentuk konsekuensi yang diberikan.

Oleh karena itu, menurutnya, bentuk konsekuensi yang diberikan dari setiap daerah atau negara akan berbeda-beda.

"Kebetulan itu kan di Thailand, kalau budayanya memang seperti itu ya tidak masalah, tapi kalau di Indonesia harus dipertimbangkan juga," kata Adib. (Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved