Virus Corona
Pemerintah Jepang Berupaya Lengkapi Persediaan Obat Penyakit Kronis Bagi Penumpang Diamond Princess
Jepang berusaha melengkapi kekurangan obat-obatan yang diperlukan penumpang di kapal Diamond Princess di mana wabah virus corona baru dikonfirmasi.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, Katsunobu Kato bekerja sama dengan Penjaga Pantai Jepang dan lembaga-lembaga lain berusaha melengkapi kekurangan obat-obatan yang diperlukan penumpang di kapal pesiar Diamond Princess di mana wabah virus corona baru dikonfirmasi.
Beberapa penumpang rata-rata usia lanjut 70 tahunan mengalami kekurangan obat-obatan yang diperlukan seperti obat untuk penyakit kronis.
Baca: UPDATE Virus Corona, Total 64 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Positif 2019-nCoV
Baca: Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Dilarang Berkumpul dengan Jumlah Banyak & Diberi Termometer
"Obat-obatan yang biasanya kita gunakan sudah habis, memberikan prioritas kepada mereka yang membutuhkan perhatian segera. Mungkin ada sedikit jeda waktu tergantung pada situasinya, tetapi kami ingin merespons secepat mungkin mengenai kekurangan obat-obatan tersebut," ungkap Menteri Katsunobu Kato.
"Kami sedang mempertimbangkan bahwa kapal Penjaga Pantai Jepang akan menemani kapal pesiar dan menggunakan helikopter untuk mengantarkan obat. Kita akan bekerja dengan Penjaga Pantai Jepang dan lembaga-lembaga lain untuk memastikan pasokan obat-obatan," ujarnya.

Pasangan Amerika meminta Reuters untuk memberikan tanggapan diplomatik agar dapat turun.
"Kami telah mendengar bahwa Amerika Serikat pada akhirnya akan bergantung pada Jepang dalam keadaan saat ini. Warga AS akan terus tinggal bersama orang-orang Jepang. "
"Bawa aku ke rumah sakit segera," pinta warga AS tersebut.
Baca: 41 Kasus Virus Corona Terbaru di Jepang Ditemukan pada Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess
Baca: BREAKING NEWS: 61 Orang Penumpang Kapal Pesiar Jepang Diamond Princess Terjangkit Virus Corona
Di kapal pesiar di mana wabah koronavirus baru telah dikonfirmasi, ada suara kekhawatiran tentang memburuknya penyakit kronis karena kehidupan di kapal itu berkepanjangan.
Di antara wanita-wanita ini, mereka yang berusia 60-an, yang suaminya berusia 60-an bergabung, sering mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat sejak malam tanggal 7 Februari lalu.

Suami wanita itu pada awalnya menderita penyakit yang tidak dapat diselesaikan terkait dengan kekebalan tubuh, dan karena risiko tinggi menjadi parah ketika tertular penyakit menular.
Dia ingin pergi ke dokter dan menerima perawatan.
Sebaliknya, mereka berkomunikasi dengan dokter melalui telepon dan meminta mereka mengirimkan obat-obatan.
Baca: Kondisi 78 WNI yang Ikut Dikarantina di Kapal Pesiar Terkait Virus Corona
Baca: Status Wabah Virus Corona Dinaikkan, Warga Singapura Panik, Antre 2 Km Belanja di Supermarket
Pada malam tanggal 8 Februari Tim Medis Disaster Dispatch (DMT) yang disponsori negara menjelaskan bahwa situasinya telah dijelaskan kepada para dokter DMAT, tetapi para wanita khawatir bahwa mereka kurang dapat mengambil respon darurat jika kesehatan suami mereka memburuk.
Wanita itu berkata, "Saya hanya ingin suami saya dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin. Tidak hanya coronavirus baru yang mengancam jiwa, tetapi bahkan orang sakit berisiko tinggi mungkin jika tidak dapat pergi ke rumah sakit."

Di kapal tersebut memang memiliki dokter yang melakukan tugas untuk berkonsultasi, tetapi jumlah dokternya sedikit dan ada banyak orang yang menunggu konsultasi.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]