Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Buntut Virus Corona, Mahasiswa China Kesulitan Kembali Kuliah di Luar Negeri

Namun Karen yang merupakan mahasiswa internasional asal provinsi Shandong di China dilarang untuk check in.

Editor: Hasanudin Aco
EPA via BBC
Sebanyak 13 negara telah mengonfirmasi ada pasien terjangkit Virus Corona. Terbanyak di China dan terbaru di Australia. 

"Kakek nenek saya pada awalnya khawatir mengenai penyebaran virus tersebut, namun mereka sekarang juga khawatir apakah saya bisa melanjutkan pendidikan saya," kata Ritsu yang mengatakan dia sudah mendaftar mata kuliah dan membayar uang kuliah untuk tahun 2020.

"Saya cemas setiap hari dan berulang kali mengecek email saya untuk mendapat keterangan terbaru dari universitas saya, namun mereka hanya memberikan keterangan umum," kata Ritsu.

Ritsu juga tidak bisa memulai magangnya dengan sebuah pusat penelitian, dan khawatir apakah dia harus menghentikan studinya di bidang hukum tersebut.

Namun dia masih beruntung. Kerjaannya di sebuah kantor firma hukum tidak terganggu karena firma tersebut berjanji akan tetap memberikan posisi untuknya.

Reaksi berlebihan?

Seorang mahasiswa internasional lain yang dikenal dengan nama Ray saat ini juga menjalani karantina sendiri di rumahnya di Beijing.

Dia marah dengan pemerintah Australia dan mengatakan larangan perjalanan itu 'reaksi berlebihan mengikuti apa yang dilakukan Amerika Serikat'.

Kekhawatiran utamanya adalah mengenai kemungkinan dia tertinggal dalam kuliahnya.

"Saya mahasiswa hukum, dan beberapa unit mata kuliah adalah mata kuliah wajib untuk semester berikutnya," kata Ray.

"Kalau saya ketinggalan satu semester, saya bisa saja harus mengulang satu tahun."

Beberapa mahasiswa internasional lainnya juga khawatie bahwa status visa mereka di Australia terancam bila mereka tidak hadir dalam kuliah yang merupakan bagian dari persyaratan pemberian visa.

Kehadiran di kelas bagi mahasiswa internasional kadang diperlukan sebagai bagian dari persyaratan dan banyak mata kuliah belum memiliki klas online.

Banyak mahasiswa internasional asal China ini melihat adanya 'kesenjangan informasi' antara universitas dan mahasiswa internasional mengenai status mereka saat ini.

Abbey Shi, seorang mahasiswa internasional asal Shanghai, dan sekretaris umum Dewan Mahasiswa di Universitas Sydney sudah membuat kelompok chat di media sosial untuk mengumpulkan data mahasiswa yang menghadapi masalah karena adanya virus corona.

Beberapa universitas di Australia sudah menunda masa pendaftaran, dan juga menawarkan pembatalan pembayaran atau penundaan kuliah kalau mereka tidak bisa kembali pada waktunya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved