Virus Corona
Apple Menutup Semua Toko di Daratan China untuk Melindungi Karyawan dari Serangan Virus Corona
Karena kekhawatiran atas penyebaran virus corona, Apple Inc mengatakan akan menutup semua toko resminya di China samapai 9 Februari 2020.
Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini telah menginfeksi sekira 14.548 orang dari yang sebelumnya 11.921 orang.
Namun, ada sekira 332 orang yang dinyatakan sembuh dari virus ini.
Hampir semua kematian terjadi di Hubei, tempat dimana virus tersebut muncul pertama kali di pasar hewan di Wuhan.
Virus corona ini memiliki masa inkubasi 14 hari.
Tanda-tanda terjangkit virus corona bisa menyebar sebelum gejala muncul.
Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 27 negara.
Ke 27 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.
Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.
Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Pilipina, Finlandia, Swedia, India, dan Sri Lanka.
Dikutip dari Reuters, akibat penyebaran virus corona ini, China menghadapi puncak keterasingan.
Hal tersebut lantaran negara-negara lain melakukan pembatasan perjalanan, maskapai menunda penerbangan, dan pemerintah mengevakuasi warganya.
Hal tersebut berisiko memperburuk pelambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
27 negara telah meloporkan lebih dari 130 kasus, namun belum ada yang fatal.
Sebagian dari mereka adalah orang yang baru-baru ini bepergian ke atau berkunjung dari Hubei.
World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global pada Jumat (31/1/2020).