Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Mantan Ketua KPU Sultra Cemas, Putrinya Terjebak di Kota Sumber Virus Corona

Virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan China, ini telah menelan korban puluhan orang tewas di China.

EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Banyak negara negara di dunia makin dibuat khawatir oleh meluasnya penyebaran virus corona yang mematikan. Virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan China, ini telah menelan korban puluhan orang tewas di China.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua mahasiswa asal Indonesia, yang anaknya tengah menuntut ilmu di China.

Seperti dirasakan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hidayatullah.

Dia meminta Presiden Jokowi mengambil kebijakan untuk memulangkan putrinya dan mahasiswa Indonesia yang tertahan di China.

Putri Hidayatullah bernama Yayu merupakan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Wuhan. Yayu sudah empat hari terisolasi di asrama kampus.

Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.
Alfi Rian Tamara (paling depan) mahasiswa asal Aceh bersama rekan-rekannya terisolasi di dalam asrama kampus di Central China Normal University Kota Wuhan, Jumat (24/1/2020) malam. Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut. (For Serambinews.com)

"Kepada Presiden Jokowi untuk segera melakukan upaya sesegera mungkin agar memulangkan anak-anak kami agar bisa keluar dari Wuhan," ujar Hidayatullah, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Hidayatullah menyebut, Minggu (26/1/2020) pukul 23.30 WITA, ia sempat berkomunikasi dengan pihak KBRI di Beijing.

Hal tersebut, sebagai upaya untuk memulangkan anaknya dan mahasiswa lain yang berasal dari Sulawesi Tenggara.

Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil lantaran semua bandara hingga saat ini masih ditutup oleh pemerintah setempat.

Hidayatullah juga meminta jaminan kepada pemerintah China agar memberikan perlindungan terhadap mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di sana.

"Anak-anak kami dalam situasi dan keadaan kritis kemanusiaan di Wuhan. Maka membutuhkan perhatian kemanusiaan atau minimal doa buat mereka agar tetap terjaga, sehat, sabar dan dalam lindungan Allah SWT," kata dia.

"Hanya doa yang kami butuhkan sembari meminta perhatian pemerintah Indonesia," ujar Hidayatullah.

Hidayatullah berharap agar Presiden Jokowi dapat mengambil kebijakan supaya putrinya dan anak-anak Indonesia di Wuhan bisa dipulangkan terlebih dahulu ke Indonesia.

Hal serupa juga disampaikan orangtua Hayatul Hikmah, mahasiswi Aceh yang berkuliah di Huazhong University of Science and Technology.

Rosnawati khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya. Hal tersebut lantaran, merebaknya virus corona di Wuhan, China.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved