Virus Corona
Berada di China saat Wabah Corona, Penulis asal Inggris: Imlek Paling Sepi dalam 15 Tahun Terakhir
Wabah virus Corona yang berpusat di Wuhan, Provinsi Hubei membuat suasana di sejumlah kota di China tampak sepi.
Ini bukan keputusan yang kami buat dengan enteng, dan itu tidak diambil oleh pemerintah, tapi kami memutuskan itu demi kepentingan kesehatan dan keselamatan semua orang.
Saat Tahun Baru Imlek tiba, rencana makan malam mewah dengan 100 orang undangan pun tak terjadi.
Kami hanya merayakan Imlek dengan lima orang keluarga.
Hadiah dan angpo yang kami bawa dari Inggris pun masih berada di atas meja.
Meski secara fisik kami berdekatan karena sebelumnya terpencar dengan kesibukan masig-masing, kami tidak dapat bertemu langsung karena gentingnya situasi.
Kami pun melewatkan tahun baru ini dan kembali ke Inggris tanpa bertemu dengan keluarga dan teman.
Dalam 15 tahun terakhir saya di China, ini adalah Festival Musim Semi yang paling sunyi.
Pada tanggal 26 Januari, saya pergi ke kota dan tidak ada seorang pun di sekitar.
Jalan-jalan Dinggou sunyi bukan karena ini adalah tahun baru atau hari Minggu.
Jalanan pasti sepi karena orang-orang tetap di rumah karena adanya wabah virus Corona.
Beberapa ahli perjalanan mengatakan China aman, tetapi faktanya tempat-tempat wisata utama ditutup menunjukkan betapa seriusnya pemerintah atas situasi ini.
Sejak pekan lalu, komite kesehatan Yangzhou telah mengirim serangkaian peringatan pesan teks kepada orang-orang, mendesak mereka untuk tinggal di rumah, dan untuk menghindari mengadakan pesta tahun baru atau pertemuan besar.
Peringatan itu diikuti oleh selebaran dari kementerian kesehatan setempat yang mendesak warga untuk mengenakan masker saat pergi ke tempat umum.
Denda dan kemungkinan penangkapan menunggu mereka yang tidak mematuhi.
Beberapa toko di Dinggou dibuka dengan harapan samar untuk melakukan bisnis, tetapi tidak ada pelanggan.