Virus Corona
Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan, Tiap Hari Harus Cek Suhu Tubuh
Mahasiswa asal Indonesia, Fadil menceritakan pengalamannya selama tinggal di Wuhan, ia mengaku harus sering cek suhu tubuh karena wabah virus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa asal Indonesia, Fadil menceritakan pengalamannya selama tinggal di Wuhan, kota pusat penyebaran virus corona.
Fadil merupakan mahasiswa di Central China Normal Univesity.
Dia tinggal di asrama kampusnya.
Semenjak tersebarnya virus corona, kampusnya menginstruksikan agar penghuni asrama sepertinya setiap hari rutin cek suhu tubuh.
Kampusnya juga selalu membagikan sabun cuci dan masker gratis.
"Mereka juga membagikan surat edaran berisi pembagian masker dan sabun cuci tangan secara gratis."
"Kemudian terdapat relawan yang membantu di asrama," jelasnya dikutip dari Kompas.com.

Penyemprotan disinfektan yang dilakukan pemerintah setempat juga menganggunya.
Fadil merasa khawatir mendengar kabar pemerintah akan mengisolasi Kota Wuhan.
Pasalnya, dia dan teman-temannya akan terkurung di kota itu.
"Teman-teman di Wuhan khawatir karena ini pertama kalinya kami rasakan. Tentu saja keluarga kami juga khawatir," katanya.
Pengalaman tidak menyenangkan juga dialami teman Fadil yang berasal dari Surabaya, Arum Kharisma.
Itu terjadi ketika dirinya hendak pulang ke Indonesia.
Mahasiswi S1 Bahasa Mandarin itu sempat diperlakukan kurang menyenangkan saat transit di Fuzhou.
"Sampai petugas berkata begini,'Wah, akhirnya orang Wuhan kabur juga kemari'," ujar Fadil yang melanjutkan bahwa temannya itu berhasil terbang hingga Jakarta.